Bab 32 Tawaran Bagus"Udah dua hari aku ada di kamar ini." Aruna meratapi nasibnya sendiri.Bastian mengurungnya, tak pernah datang lagi sejak melarang Aruna bertemu dengan Fathan. Sekarang, Aruna hanya bisa berbaring, persis seperti orang sakit yang tak punya daya.Melirik jam di dinding, sekarang ini baru pukul dua siang. Itu artinya, Fathan baru saja pulang sekolah. Aruna beranjak, hendak menunggu di balkon demi melihat putra sambungnya. Namun, setelah 20 menit berlalu, mobil yang selalu dibawa oleh Tono belum juga tiba."Apa mungkin macet?" Aruna bertanya-tanya. Ia tak menyerah. Sampai satu jam kemudian, napasnya benar-benar berhembus panjang, lantaran Fathan tak kunjung tiba.Aruna kembali ke kamar, usai berpikir lebih baik menghubungi Marini melalui telepon rumah. Baru berjongkok, pintu kamar terdengar dibuka. Perempuan itu menoleh, hingga tersenyum lebar melihat Marini datang membawakan ponselnya."Silakan, keluar, Bu, Pak Bastian sudah memberi izin," ucap Marini tersirat rasa
Last Updated : 2025-04-22 Read more