Share

18. Rencana Lusiana

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2025-04-16 16:06:11

Bab 18 Rencana Lusiana

"Apa gak bisa, kalian nginep di sini sampai satu minggu ke depan?" Heru menatap sendu pada anak, menantu, serta cucunya yang sudah siap pulang ke Jakarta pagi ini.

"Nanti saya usahakan, Yah. Mungkin akhir tahun, atau libur lebaran kami ke sini lagi." Bastian berusaha menenangkan. "Atau Ayah aja yang datang ke Jakarta? Soal kendaraan, akan saya siapkan semuanya."

Heru malah menggeleng. Ia tak mau pergi ke mana pun. Lagipula, Jakarta pasti akan membosankan. Di sana, ia tak punya teman yang bisa diajak bersenda gurau.

"Kemi pamit dulu ya, Yah." Sudah lebih dari tiga kali Aruna mengucapkan hal serupa.

"Ya sudah, hati-hati di jalan." Akhirnya, Heru mencoba lapang. Ia membiarkan tiga orang itu masuk ke dalam mobil, usai memeluk Fathan lebih dulu.

Sungguh, Heru merasa sangat bahagia bisa mendapatkan seorang cucu sebaik Fathan. Anak itu sangat ceria dan pintar. Jika saja mereka mau tinggal di kampung lebih lama, pastilah Heru akan mengenalkan Fathan pada semua teman-tem
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   19. Liburan Ke Paris

    Bab 19 Liburan Ke ParisButuh sekitar satu minggu untuk mempersiapkan keberangkatan menuju ke Paris. Lusiana adalah orang yang paling bersemangat. Sementara Aruna? Ia memang senang, tetapi masih bingung dan takut.Bagaimana jika ia mengalami kendala di sana? Tak mungkin jika Aruna merepotkan Lusiana. Terlebih, bagaimana kalau teman-teman Lusiana tak suka padanya, dan merasa keberatan dengan kehadirannya di acara liburan kali ini? Ia takut menjadi bahan hinaan seperti beberapa waktu yang lalu.Aruna mencoba menepis itu semua saat ia, Lusiana, dan Fathan sudah sampai di bandara. Bastian tak ikut, karena lelaki itu punya pertemuan di luar kota sejak kemarin sore.Melihat sekumpulan ibu-ibu dengan penampilan yang tentunya bersahaja, berhasil membuat ketakutan di dalam diri Aruna bertambah."Jadi ini istrinya Bastian?" Merry bertanya lebih dulu."Iya, Jeng. Gimana, cantik nggak mantuku ini?""Cantik, Jeng! Keliatannya pintar, terus keibuan juga."Aruna sungguh terperangah. Untuk pertama ka

    Last Updated : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   20. Hadirkan Bastian

    Bab 20 Hardikan Bastian"Kamu jangan bohong sama aku, Mas!" Aruna memiliki niat menghardik, tapi suaranya yang serak, malah membuatnya terlihat menyedihkan."Bohong bagaimana maksud kamu?" tanya Bastian sambil beranjak. Ia mengambil ponsel Aruna di atas nakas, lantas melemparkannya ke tengah tempat tidur. "Coba kamu lihat, sekarang tanggal berapa!" titahnya galak.Menelan ludah, Aruna mengikuti titah dari sang suami. Sontak ia menutup mulut usai melemparkan ponsel. Sekarang tanggal tujuh Januari. Aruna ingat betul, kalau ia dan yang lain sampai di kota Paris tanggal lima Januari. Rupanya Bastian benar. Tak ada kebohongan dari mulut lelaki itu."Kamu tau, gara-gara kamu, Fathan sampai batal pergi sama temen-temennya Mami. Dia diem aja di hotel demi jagain kamu yang sakit. Sejak awal, harusnya kamu sadar diri. Lebih baik gak ikut sekalian, daripada merepotkan anak saya seperti ini!"Aruna hanya diam. Ia tahu, bahwa dirinya bersalah karena sudah menggagalkan rencana liburan Fathan. Terin

    Last Updated : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   21. Pertolongan 

    Bab 21 Pertolongan "Mas!" panggil Aruna. Melihat sekeliling yang begitu asing, ditambah banyak sekali orang-orang yang tingginya menjulang, membuat jantung Aruna berdebar kencang."Mas Bastian!" panggilnya lagi, berharap Bastian akan mendengar dan mau menoleh padanya.Aruna berjalan tergesa. Ia yakin bisa menyusul Bastian yang tak lagi terlihat. Namun, saat mendapati persimpangan jalan, Aruna sontak menggigit bibirnya kuat-kuat.Rasa dingin yang menusuk kulit, serta ketakutan akan posisinya saat ini, membuat Aruna memutuskan menyingkir dari jalan setapak. Ia jatuh terduduk di atas rerumputan yang tak lagi terlihat, karena terhalang tumpukan salju.Perempuan itu menelan ludah. "Kamu di mana, Mas?" tanyanya pilu, dengan air mata yang perlahan turun.Aruna merogoh saku mantel, tetapi ia begitu nelangsa, karena alat untuk berkomunikasinya tertinggal di hotel. Akhirnya, Aruna menangis lebih keras. Tatapan dari orang-orang yang berlalu lalang di depannya sama sekali tak ia hiraukan."Kenap

    Last Updated : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   22. Hari Terakhir Di Paris

    Bab 22 Hari Terakhir Di ParisPerempuan itu menggeliat di atas tempat tidur. Baru membuka mata, ia terperanjat saat menyadari apa yang terjadi padanya kemarin malam. Aruna ingat, jika ia pingsan saat hendak masuk ke kamar, gara-gara kondisinya yang menurun setelah menangis di tempat bersuhu rendah.Ditatapnya sekeliling yang sepi, lantas ia bertanya, "apa Mas Bastian yang mindahin aku ke sini?"Memegang kepala, Aruna tak lagi merasakan pusing di sana. Ia menghela napas lega, karena tahu kondisinya sudah mulai membaik. Aruna hendak turun, tetapi pintu kamar terbuka. Fathan masuk seraya membawa nampan berisi makanan."Mama udah bangun," gumamnya dengan senyum. "Aku bawain Mama sup ayam. Barusan Papa beli ini di restoran Indonesia."Aruna tertegun mendengar itu. Ia juga menatap sup ayam yang dibawa Fathan. Aroma yang khas tercium hidung. Perlahan tapi pasti, Aruna mengangguk karena perkataan Fathan adalah sebuah kebenaran. Sup ayam yang dibawanya memang asli makanan khas Indonesia."Maka

    Last Updated : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   23. Kesalahan Besar?

    Bab 23 Kesalahan Besar?"Jangan coba-coba bohong di depan Fathan!" ucap Bastian dengan raut tak suka.Ya, ia menganggap kalau Aruna sengaja berkata demikian untuk memancing keributan dengannya. Bastian yakin sekali, kalau kemarin malam Aruna bisa pulang ke hotel, lantaran istrinya itu hafal jalan. Selain itu, Bastian juga menegaskan dalam hati kalau kekesalan yang timbul di hatinya bukan karena cemburu. Ia hanya tak suka Aruna bicara omong kosong di depan Fathan."Nggak, kok," timpal Aruna enteng. Raut wajahnya yang terlihat polos menambah kekesalan dalam diri Bastian. "Kemarin aku memang dianter sama laki-laki.""Siapa itu, Ma? Apa dia orang Paris?" Fathan mulai tertarik. Jelas ingin tahu siapa gerangan yang sudah menolong ibunya saat mengalami kesusahan."Bukan, Sayang. Om itu orang Indonesia. Cuma ... Mama lupa siapa namanya."Seketika saja Bastian langsung berdecak, kemudian senyum penuh ejekan tercipta di bibirnya. "Udahlah, kamu ini jangan mengada-ada. Mana bisa kamu ketemu sama

    Last Updated : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   24. Aturan Yang Mulai Mengendur

    Bab 24 Aturan Yang Mulai MengendurKeluarga kecil itu telah kembali ke Indonesia, sementara Lusiana dan teman-temannya masih betah di Paris. Bahkan sekumpulan perempuan paruh baya itu mengatakan, mereka akan melanjutkan perjalanan ke Belanda.Aruna masih mencoba untuk beradaptasi dengan kegiatan ibu mertuanya. Wajar sekali jika Lusiana dengan mudah bepergian ke luar negeri, tanpa perlu memikirkan biaya dan lain-lain, karena sudah pasti Lusiana terlahir dari keluarga konglomerat sejak lahir, ditambah sekarang ini putranya menjadi pemimpin perusahaan."Besok saya ada acara di luar kota," ucap Bastian saat ia dan Aruna tengah berada di meja makan. Fathan berangkat ke sekolah lebih awal dari biasanya, karena memiliki kegiatan bersama dengan teman-temannya."Oke," sahut Aruna sambil menganggukkan kepala.Bastian memicingkan mata. Terlihat jelas kalau ia ingin melayangkan protes, atas sikap Aruna yang semakin cuek semenjak mereka pulang dari Paris."Kenapa?" tanya perempuan itu menyadari ka

    Last Updated : 2025-04-20
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   25. Ultimatum!

    Bab 25 Ultimatum!Aruna lega bukan main, karena ia datang ke sekolah, tepat saat jam bel pulang berbunyi. Aruna memutuskan menunggu di depan lobby. Perlahan tapi pasti, semua murid berhamburan keluar. Mata perempuan itu lekat menatap satu per satu anak yang tengah keluar."Hei, Sayang!" panggil Aruna berhasil membuat Fathan menoleh."Mama!" Fathan menghampiri penuh semangat. Di tangannya, ada selembar kertas yang diangkat tinggi-tinggi. "Coba Mama tebak, aku dapet apa hari ini?""Duh, apa, ya?" Aruna pun berpikir keras. Ia ingin mengintip isi kertas itu, tetapi dengan lihai Fathan menyembunyikannya di belakang tubuh."Mama yakin itu bukan hasil gambar kamu," gumamnya yang langsung mendapatkan gelengan dari Fathan. "Itu pasti ... hasil ulangan kamu, kan?""Mama bener!" teriak Fathan. Suaranya benar-benar melengking, sehingga Aruna tertawa karena berhasil menebak dengan tepat."Coba Mama lihat. Hasilnya pasti bagus, soalnya kamu kelihatan seneng banget!"Fathan memberikan kertas itu. Di

    Last Updated : 2025-04-20
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   26. Tekad Kuat!

    Bab 26 Tekad Kuat!Hatinya berdenyut nyeri, itulah yang dirasakan oleh Aruna ketika membaca pesan dari suaminya sendiri. Jelas sekali bahwa pesan itu menunjukkan, kalau Bastian tengah merendahkannya."Jahat kamu, Mas," ucap Aruna segera menghapus pesan dari Bastian.Tanpa berpikir panjang, Aruna memutuskan pergi dari perusahaan suaminya sendiri. Di sana, ia sama sekali tak dihargai. Turun ke lobby, Aruna bertemu dengan Angga."Bu Aruna?" Sekretaris Bastian itu hendak bertanya ke mana Aruna akan pergi. Namun, Aruna berjalan lebih dulu, tak menolehkan kepalanya sama sekali."Kita pulang sekarang, Pak," ajak Aruna pada Tono."Den Fathan gak ikut, Bu?""Fathan masih sama Mas Bastian di atas. Kita duluan aja."Meski merasa heran karena Angga tampak ingin bicara dengan Aruna, tetapi Tono mengangguk. Mobil pun meninggalkan area perkantoran. Di kursi penumpang bagian belakang, Aruna tak henti meremas tali tas di pangkuannya.Apa yang dikatakan oleh Bastian melalui pesan singkat memang nyata a

    Last Updated : 2025-04-20

Latest chapter

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   56 Kalang Kabut

    Bab 56 Kalang KabutAruna menyerah, tak lagi berusaha mendebat Bastian. Ia hanya merasa bersalah, lantaran bunga pemberian dari Juanda berakhir di bak sampah.Ya, Aruna tahu, kalau buket mawar itu berasal dari Juanda, setelah mengkonfirmasinya pada pihak toko. Hanya saja, ia tak tahu mengapa lelaki itu mengiriminya bunga tersebut. Aruna juga tak tahu, dari mana Juanda tahu kalau ia memiliki kegiatan di studio, padahal mereka hanya bertemu satu kali, yakni saat di toko buku.Sementara Bastian tentunya tak akan tinggal diam saja. Akan ia cari tahu siapa pengirim bunga itu. Bastian tak terima, merasa kehadirannya sebagai suami Aruna diremehkan."Suami?" Bastian mengerjap, kala status itu disebutkan oleh hatinya sendiri.Ia berdecak, tak suka tiap kali kepalanya ini memikirkan Aruna. "Punya istri seperti Aruna memang merepotkan!" gerutunya kemudian keluar dari kamar.Akan tetapi, Bastian kembali lagi ke dalam kamar, lantas menghubungi Angga saat itu juga. "Saya akan absen hari ini. Tolong

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   55. Salah Sangka

    Bab 55 Salah SangkaAruna benar-benar tertegun. Sangat keheranan melihat Bastian tampak kesal, saat ia membawa buket mawar merah ke dalam rumah. "Bukannya dari kamu?" tanyanya."Dari saya?" Bastian malah menunjuk dirinya sendiri, kemudian tertawa congkak. "Saya gak punya pikiran mau mengirimi bunga buat kamu!" tambahnya kesal sekaligus bingung.Sementara Aruna terhenyak. Ditatapnya bunga yang masih ada dalam pelukan. Karena ukuran buket tersebut benar-benar besar, Aruna harus punya tenaga ekstra agar ratusan bunga mawar yang dihias begitu cantik itu tak jatuh ke lantai."Jawab saya, Aruna! Siapa yang ngasih bunga itu!" desak Bastian mendekat pada Aruna."Aku pikir ini dari kamu, Mas! Tadi ada kurir yang dateng terus ngasih bunga ini," ujar Aruna.Bastian langsung berdecak keras. Tangan kekar nan panjangnya sudah siap merebut bunga itu, tapi Aruna segera berbalik. Perasaan Aruna sungguh tak nyaman dengan gerak tubuh Bastian yang kentara ingin merusak buket miliknya."Kasih bunga itu sa

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   54. Pembuktian

    Bab 54 Pembuktian"Mami ini ngomong apa? Selain penasaran, aku gak mau ada orang yang sampai menjahati Aruna," kilah Bastian."Menjahati gimana maksud kamu? Aruna aman di tangan Tante Merry. Jangan mikir yang aneh-aneh!""Mami tau sendiri aku ini pengusaha besar, musuhku ada di mana-mana. Gimana jadinya kalau salah satu di antara mereka melakukan sesuatu sama Aruna? Fathan bisa sedih kalau perempuan itu terluka waktu pulang ke rumah, Mam!"Lusiana duduk di depan Bastian setelah mendengkus pelan. "Mami jamin, Aruna akan selalu aman, Bas. Karena apa? Karena gak ada satupun dari saingan bisnis kamu yang tau, bahwa kamu sama Aruna adalah sepasang suami istri! Jangankan mereka, orang-orang yang kerja sama bareng Tante Merry aja gak tau kalau Aruna istri kamu.""Tetep aja, Mam, aku akan mengusahakan segala cara. Sedia payung sebelum hujan gak ada salahnya, kan?"Sekarang Lusiana mencebik, lantas kembali berkata, "kamu ngomong ajalah, Bas, kalau kamu ini mulai gak nyaman karena Aruna punya j

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   53. Rasa Penasaran

    Bab 53 Rasa Penasaran"Nah, yang ini namanya Aruna. Aruna juga akan bergabung di acara peragaan busana nanti." Merry mengenalkan Aruna yang beberapa saat lalu tiba di rumahnya.Perempuan yang satu itu mengangguk sopan, senyumnya terpatri ramah, meski dalam hati ia merasa sangat gugup. Di sekelilingnya ini, ada sekitar 12 perempuan dengan tinggi di atas rata-rata. Bisa dibilang, Aruna menjadi yang paling pendek di antara mereka, padahal selama ini ia merasa sudah cukup semampai dengan tinggi badan 170 cm."Halo, Aruna!" Masing-masing mengenalkan diri dan saling bersalaman. Dari yang Aruna tangkap, sebagian para model itu sudah saling mengenal satu sama lain, lantaran pernah berada di acara yang sama lebih dari satu kali."Karena semuanya sudah berkumpul, kita langsung saja pergi ke studio. Miss Laura sudah menunggu di sana.""Wah ... serius ada Miss Laura?""Ya ampun, aku seneng banget bisa belajar sama Miss Laura!"Aruna menjadi satu-satunya orang yang tidak paham, mengapa perempuan-p

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   52. Perang Dingin

    Bab 52 Perang DinginPerang dingin telah kembali. Sejak siang kemarin, Aruna benar-benar tak sudi menemui Bastian dan bicara dengan lelaki itu. Bahkan Aruna menghabiskan waktu di dalam kamar, tentu untuk menangis, sampai-sampai Fathan merasa kebingungan."Mama gak enak badan, Sayang."Hanya kalimat itu yang diucapkan oleh Aruna, agar Fathan tidak selalu mengetuk pintu kamarnya dan meminta masuk. Cara itu rupanya berhasil. Seharian kemarin, Fathan hanya bermain dengan Wulan.Di sisi lain, Lusiana tak kunjung mendapatkan jawaban dari hasil pertemuan Aruna dan Sandra kemarin. Aruna sengaja tak membalas semua pesan dari ibu mertuanya. Ia benar-benar ingin sendiri, seraya berusaha menepis perasaannya pada Bastian.Aruna mulai merasa, bahwa rasa suka ini adalah satu hal yang salah. Tak seharusnya ia terbawa perasaan melihat semua kebaikan Bastian. Aruna sungguh menyesal, menganggap suaminya telah berubah menjadi lelaki yang lembut dan perhatian, padahal kenyataannya tidak begitu.Di lantai

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   51. Amarah Bastian

    Bab 51 Amarah Bastian[Siang, Pak. Sekarang Bu Aruna sedang ada di rumah Sandra.]Pesan yang baru saja dikirimkan oleh salah satu mata-mata Bastian, membuat lelaki itu langsung berdecak keras."Kenapa Aruna tau di mana rumah Sandra?" tanyanya heran. Bastian sudah berdiri dan berkacak pinggang, saat ia menduga mungkin saja Marini yang memberitahu Aruna."Ngapain dia ke sana?"Tahu ada sesuatu hal yang janggal, segera saja Bastian menghubungi istrinya. Butuh hampir lima menit, sampai panggilannya dijawab oleh Aruna."Pulang dari sana!" titah Bastian tak mau berbasa-basi.Aruna yang masih bicara di depan Dina, menatap lurus pada perempuan paruh baya itu, sementara tangan kanannya menempelkan ponsel ke telinga."Kamu dengar saya, Aruna? Pulang sekarang juga dari rumah Sandra!""Iya, Mas," jawab Aruna pelan, kemudian mengakhiri panggilan itu lebih dulu. "Aku gak peduli kalau Tante mau ngasih tau Sandra soal semuanya. Toh aku memang berasal dari kampung," ucapnya seakan menantang.Dina meng

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   50. Berpihak Pada Pelakor

    Bab 50 Berpihak Pada Pelakor"Ngapain kamu datang ke sini? Mau cari mati?" tanya Dina benar-benar tak ramah.Dina sengaja berkunjung ke rumah Sandra. Ia ingin memberikan dukungan moral, bahwa Sandra tak boleh menyerah. Selama ini, Dina mati-matian menahan diri, kendati ia tak suka pada Aruna—seorang perempuan miskin yang tiba-tiba saja menjadi istri dari keponakannya."Kenapa Tante ada di sini?" Aruna balik bertanya, berusaha tetap meneguhkan kedua kakinya agar tak goyah."Menurut kamu, kenapa saya ada di sini?" Terang-terangan Dina menatap Aruna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Senyum ejekan tercetak begitu jelas. "Kalau berpenampilan seperti ini, kamu mirip seperti orang kaya. Tapi sayangnya ... wajah kampungan kamu masih terlihat jelas!" bisiknya tepat di telinga Aruna.Menelan ludah, sekali lagi Aruna berusaha tidak mundur ke mana pun. Dina memang bukan tandingannya. Namun, jika perempuan paruh baya itu berada di pihak Sandra, maka Aruna harus berani melawan."Siapa, Tan?" tan

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   49. Tekad Aruna

    Bab 49 Tekad Aruna"Baguslah kalau Mas Bastian gak ketemu sama perempuan itu," ucap Aruna merasa lega. Ia tak sadar telah mengusap dadanya.Ada rasa bersalah dalam hatinya, karena ia sudah berketus ria pada Bastian tanpa memastikan semuanya lebih dulu. Selama ini, Aruna lebih memilih menduga-duga semuanya. Tentu ada alasan mengapa ia sampai melakukan itu.Sekali lagi, Aruna terlampau takut jika ia bicara terlalu banyak tentang Sandra. Bastian akan marah, karena merasa urusan pribadinya dicampuri oleh Aruna. Selain itu, suara Bastian yang kerap menggelegar saat memarahi dirinya, masih menjadi momok paling menakutkan."Tapi, Bi, apa Sandra bilang sesuatu soal saya?" tanya Aruna ingin tahu, barangkali Sandra membahas lagi soal perkataannya di depan rumah Bastian beberapa hari yang lalu."Ada," jawab Marini pelan."Bibi bisa ngasih tau saya?""Sandra cuma bilang, supaya saya menyampaikan pada Pak Bastian, kalau Sandra adalah perempuan terbaik. Kalau dibandingkan dengan Ibu, jelas Sandra l

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   48. Silent Treatment

    Bab 48 Silent TreatmentPulang dari tempat berenang, Aruna menjadi irit bicara. Semua itu ada sebabnya. Aruna yakin, Bastian benar-benar pergi menemui Sandra dan mengantarkan perempuan itu ke dokter, lantaran lelaki itu pergi setelah mengantarkannya dan Fathan pulang. Bastian baru kembali ke rumah, saat matahari sudah tak nampak di atas langit.Saat itu Aruna tak henti menggerutu. Ia yakin, Sandra yang sudah tinggal lama di Jakarta, pasti punya banyak kenalan yang bisa dimintai tolong. Lantas, kenapa Bastian mengatakan Sandra hanya punya dirinya seorang? Itu sungguh menyebalkan!Keesokan harinya, Bastian tak henti merasa keheranan. Ia merasa Aruna kerap menghindar darinya. Bahkan perempuan yang satu itu terkesan tak mau bicara padanya."Kamu kenapa?" Bastian tidak bisa tinggal diam, saat sikap orang terdekatnya mendadak berubah seperti ini.Aruna hanya menatap. Alih-alih menjawab, ia malah mengangkat bahu. Aruna bahkan tidak duduk di sebelah Bastian, saat suaminya itu baru saja pulang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status