แชร์

13. Kabur?

ผู้เขียน: Aksara Ocean
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-26 01:23:42

Bab 13

"Yeee ... Mama mau nganter aku!" Fathan bersorak heboh saat Aruna turun dari lantai dua dan menghampirinya.

Mereka pun berangkat bersama tanpa sopir pribadi, karena Bastian yang akan menyetir. Selama perjalanan itu, Fathan begitu ceria. Aruna juga tak kalah bersemangat menimpali setiap pertanyaan dari anak sambungnya.

Hingga sampai di sekolah, Bastian dan Aruna keluar dari mobil, mengantar Fathan sampai ke lobby sekolah. Mereka melambaikan tangan. Satu-satunya kekompakan yang jelas terlihat, berasal dari bibir keduanya yang sama-sama tersenyum, saat melihat Fathan disambut hangat oleh para guru yang sengaja menunggu para murid tepat di depan pintu lobby.

"Setelah ini jangan pergi ke mana pun!"

Aruna menoleh pada sang suami. Ia pikir Bastian sudah bertaubat, tapi lelaki itu tetap memberikan peringatan saat mereka sudah berada di dalam mobil, dan akan menempuh perjalanan menuju rumah.

"Itu artinya, aku gak bisa lagi nganter jemput Fathan, dan kamu gak bisa maksa aku!" balas Aruna
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   14. Mulai Curiga?

    Bab 14Lelaki yang tengah menginap di hotel, usai menghadiri pertemuan antar pebisnis di seluruh ibu kota itu menggeram penuh amarah, setelah mendapatkan kabar dari kepala asisten rumah tangganya."Bu Aruna tidak ada di rumah, Pak. Dari tadi Den Fathan tidak mau berhenti menangis."Segera saja Bastian mengemas semua barangnya, dan ia pun memutuskan pulang detik itu juga. Sepanjang perjalanan, Bastian kerap melayangkan sumpah serapah. Sopir pribadi yang mengantarnya pun menjadi sangat gelisah. Lelaki paruh baya itu takut kalau ia kena getahnya.Akan tetapi, syukurlah kali ini tidak begitu. Bastian tergesa menghampiri Fathan, setelah mobil mewah yang ditumpanginya berhenti di sebuah halaman rumah yang luas dan asri.Semua pekerja terlihat was-was. Tak ada yang merasa tenang, saat Bastian pulang dengan wajah memerah seperti saat ini."Fathan?" panggil Bastian masuk ke dalam kamar sang putra."Papa!" Tangis Fathan makin pecah. Ia beranjak dan memeluk Bastian sembari tergugu. "Mama di mana

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-26
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   15. Kejutan

    Bab 15Aruna tertegun mendapatkan pernyataan semacam itu. Jantungnya seakan berhenti berdetak, apalagi ketika Yanti menatapnya seraya memicingkan mata."Soalnya aneh lho, Run. Suami kamu itu kaya raya, dia punya perusahaan besar di Jakarta. Tapi kenapa dia malah biarin istrinya pulang kampung naik bus travel? Kalau memang suami kamu itu sibuk, harusnya dia tetep ngasih kamu mobil sama sopir, supaya kamu aman selama perjalanan." Yanti benar-benar menumpahkan semua keanehannya.Awalnya ia ingin menahan itu semua. Namun, Yanti yang terbiasa bicara ceplas-ceplos dengan Aruna pun tak bisa tinggal diam. Hatinya resah karena Aruna malah dibiarkan pergi sendiri. Lantas apa gunanya Bastian kalau begitu?"Mas Bastian udah maksa aku, Bi. Tapi aku nolak semua fasilitas yang udah disiapin sama Mas Bas." Lagi-lagi Aruna harus berbohong. "Selama di Jakarta, aku ini gak bisa bebas pergi kemanapun sendirian, selalu ada aja orang yang disuruh sama Mas Bas buat ngikutin aku. Kalau aturan itu dibawa ke k

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-08
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   16. Menahan Diri

    Bab 16"Mama!" Fathan berlari menghampiri Aruna, melewati semua perempuan paruh baya bermulut julid. Anak lelaki itu memeluk sang ibu sangat erat.Sementara Aruna terkesiap. Sungguh, ia tak menyangka kalau Bastian dan Fathan akan menyusulnya ke kampung! Perasaan Aruna sudah tak karuan, takut sekali jika Bastian akan bicara macam-macam di depan semua orang."Ini cucu Kakek?!" Heru yang baru saja keluar dari rumah pun memekik bahagia. Kedua kakinya yang sedikit ringkih makin giat melangkah. Ia memeluk Fathan dan mengusap puncak kepalanya.Sementara Bastian malah tersenyum. Ia bukan senang karena melihat Aruna, tetapi senang lantaran putranya tak lagi menangis histeris seperti saat berada di rumah mereka. Bastian berjalan lurus, menyalami sang ayah mertua dengan sangat khidmat.Semua orang yang melihat itu pun kontan merasa tertampar. Padahal mereka sudah mengatakan yang tidak-tidak tentang Bastian, tetapi lelaki yang menjadi buah bibir itu malah datang dan bersikap sangat baik pada Heru

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-08
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   17. Sisi Lain

    Bab 17 Sisi LainSalah satu rumah kecil di perkampungan itu tampak sepi. Hanya ada Aruna yang sibuk memasak di dapur, sebab satu jam lalu, Heru mengajak Fathan dan Bastian pergi memancing di sungai."Aku pikir, laki-laki kayak Mas Bastian gak pernah mau diajak pergi ke sungai," ucap Aruna sambil berkacak pinggang. Teringat lagi bagaimana dinginnya wajah Bastian kemarin malam, yang sudah siap mengomelinya karena datang ke kampung tanpa izin.Aruna memindahkan semua masakannya ke dalam rantang. Sebelum menyusun rantang-rantang itu, ia melihat lebih dulu hasil masakannya. Ayam goreng, telur balado, tempe, dan tentunya tahu goreng. Hanya menu sederhana itu yang ia buat. Satu pertanyaannya, apakah Bastian dan Fathan akan suka?"Gimana kalau mereka gak suka?" tanya Aruna was-was. Ia ingin pergi ke pasar Subuh tadi, tetapi jarak antara rumah dan pasar yang jauh, serta minimnya kendaraan umum yang beroperasi di pagi hari, membuat Aruna terpaksa memasak menu seadanya."Kita liat aja nanti." Ar

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-08
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   18. Rencana Lusiana

    Bab 18 Rencana Lusiana"Apa gak bisa, kalian nginep di sini sampai satu minggu ke depan?" Heru menatap sendu pada anak, menantu, serta cucunya yang sudah siap pulang ke Jakarta pagi ini."Nanti saya usahakan, Yah. Mungkin akhir tahun, atau libur lebaran kami ke sini lagi." Bastian berusaha menenangkan. "Atau Ayah aja yang datang ke Jakarta? Soal kendaraan, akan saya siapkan semuanya."Heru malah menggeleng. Ia tak mau pergi ke mana pun. Lagipula, Jakarta pasti akan membosankan. Di sana, ia tak punya teman yang bisa diajak bersenda gurau."Kemi pamit dulu ya, Yah." Sudah lebih dari tiga kali Aruna mengucapkan hal serupa."Ya sudah, hati-hati di jalan." Akhirnya, Heru mencoba lapang. Ia membiarkan tiga orang itu masuk ke dalam mobil, usai memeluk Fathan lebih dulu.Sungguh, Heru merasa sangat bahagia bisa mendapatkan seorang cucu sebaik Fathan. Anak itu sangat ceria dan pintar. Jika saja mereka mau tinggal di kampung lebih lama, pastilah Heru akan mengenalkan Fathan pada semua teman-tem

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   19. Liburan Ke Paris

    Bab 19 Liburan Ke ParisButuh sekitar satu minggu untuk mempersiapkan keberangkatan menuju ke Paris. Lusiana adalah orang yang paling bersemangat. Sementara Aruna? Ia memang senang, tetapi masih bingung dan takut.Bagaimana jika ia mengalami kendala di sana? Tak mungkin jika Aruna merepotkan Lusiana. Terlebih, bagaimana kalau teman-teman Lusiana tak suka padanya, dan merasa keberatan dengan kehadirannya di acara liburan kali ini? Ia takut menjadi bahan hinaan seperti beberapa waktu yang lalu.Aruna mencoba menepis itu semua saat ia, Lusiana, dan Fathan sudah sampai di bandara. Bastian tak ikut, karena lelaki itu punya pertemuan di luar kota sejak kemarin sore.Melihat sekumpulan ibu-ibu dengan penampilan yang tentunya bersahaja, berhasil membuat ketakutan di dalam diri Aruna bertambah."Jadi ini istrinya Bastian?" Merry bertanya lebih dulu."Iya, Jeng. Gimana, cantik nggak mantuku ini?""Cantik, Jeng! Keliatannya pintar, terus keibuan juga."Aruna sungguh terperangah. Untuk pertama ka

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   20. Hadirkan Bastian

    Bab 20 Hardikan Bastian"Kamu jangan bohong sama aku, Mas!" Aruna memiliki niat menghardik, tapi suaranya yang serak, malah membuatnya terlihat menyedihkan."Bohong bagaimana maksud kamu?" tanya Bastian sambil beranjak. Ia mengambil ponsel Aruna di atas nakas, lantas melemparkannya ke tengah tempat tidur. "Coba kamu lihat, sekarang tanggal berapa!" titahnya galak.Menelan ludah, Aruna mengikuti titah dari sang suami. Sontak ia menutup mulut usai melemparkan ponsel. Sekarang tanggal tujuh Januari. Aruna ingat betul, kalau ia dan yang lain sampai di kota Paris tanggal lima Januari. Rupanya Bastian benar. Tak ada kebohongan dari mulut lelaki itu."Kamu tau, gara-gara kamu, Fathan sampai batal pergi sama temen-temennya Mami. Dia diem aja di hotel demi jagain kamu yang sakit. Sejak awal, harusnya kamu sadar diri. Lebih baik gak ikut sekalian, daripada merepotkan anak saya seperti ini!"Aruna hanya diam. Ia tahu, bahwa dirinya bersalah karena sudah menggagalkan rencana liburan Fathan. Terin

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16
  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   21. Pertolongan 

    Bab 21 Pertolongan "Mas!" panggil Aruna. Melihat sekeliling yang begitu asing, ditambah banyak sekali orang-orang yang tingginya menjulang, membuat jantung Aruna berdebar kencang."Mas Bastian!" panggilnya lagi, berharap Bastian akan mendengar dan mau menoleh padanya.Aruna berjalan tergesa. Ia yakin bisa menyusul Bastian yang tak lagi terlihat. Namun, saat mendapati persimpangan jalan, Aruna sontak menggigit bibirnya kuat-kuat.Rasa dingin yang menusuk kulit, serta ketakutan akan posisinya saat ini, membuat Aruna memutuskan menyingkir dari jalan setapak. Ia jatuh terduduk di atas rerumputan yang tak lagi terlihat, karena terhalang tumpukan salju.Perempuan itu menelan ludah. "Kamu di mana, Mas?" tanyanya pilu, dengan air mata yang perlahan turun.Aruna merogoh saku mantel, tetapi ia begitu nelangsa, karena alat untuk berkomunikasinya tertinggal di hotel. Akhirnya, Aruna menangis lebih keras. Tatapan dari orang-orang yang berlalu lalang di depannya sama sekali tak ia hiraukan."Kenap

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-16

บทล่าสุด

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   56 Kalang Kabut

    Bab 56 Kalang KabutAruna menyerah, tak lagi berusaha mendebat Bastian. Ia hanya merasa bersalah, lantaran bunga pemberian dari Juanda berakhir di bak sampah.Ya, Aruna tahu, kalau buket mawar itu berasal dari Juanda, setelah mengkonfirmasinya pada pihak toko. Hanya saja, ia tak tahu mengapa lelaki itu mengiriminya bunga tersebut. Aruna juga tak tahu, dari mana Juanda tahu kalau ia memiliki kegiatan di studio, padahal mereka hanya bertemu satu kali, yakni saat di toko buku.Sementara Bastian tentunya tak akan tinggal diam saja. Akan ia cari tahu siapa pengirim bunga itu. Bastian tak terima, merasa kehadirannya sebagai suami Aruna diremehkan."Suami?" Bastian mengerjap, kala status itu disebutkan oleh hatinya sendiri.Ia berdecak, tak suka tiap kali kepalanya ini memikirkan Aruna. "Punya istri seperti Aruna memang merepotkan!" gerutunya kemudian keluar dari kamar.Akan tetapi, Bastian kembali lagi ke dalam kamar, lantas menghubungi Angga saat itu juga. "Saya akan absen hari ini. Tolong

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   55. Salah Sangka

    Bab 55 Salah SangkaAruna benar-benar tertegun. Sangat keheranan melihat Bastian tampak kesal, saat ia membawa buket mawar merah ke dalam rumah. "Bukannya dari kamu?" tanyanya."Dari saya?" Bastian malah menunjuk dirinya sendiri, kemudian tertawa congkak. "Saya gak punya pikiran mau mengirimi bunga buat kamu!" tambahnya kesal sekaligus bingung.Sementara Aruna terhenyak. Ditatapnya bunga yang masih ada dalam pelukan. Karena ukuran buket tersebut benar-benar besar, Aruna harus punya tenaga ekstra agar ratusan bunga mawar yang dihias begitu cantik itu tak jatuh ke lantai."Jawab saya, Aruna! Siapa yang ngasih bunga itu!" desak Bastian mendekat pada Aruna."Aku pikir ini dari kamu, Mas! Tadi ada kurir yang dateng terus ngasih bunga ini," ujar Aruna.Bastian langsung berdecak keras. Tangan kekar nan panjangnya sudah siap merebut bunga itu, tapi Aruna segera berbalik. Perasaan Aruna sungguh tak nyaman dengan gerak tubuh Bastian yang kentara ingin merusak buket miliknya."Kasih bunga itu sa

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   54. Pembuktian

    Bab 54 Pembuktian"Mami ini ngomong apa? Selain penasaran, aku gak mau ada orang yang sampai menjahati Aruna," kilah Bastian."Menjahati gimana maksud kamu? Aruna aman di tangan Tante Merry. Jangan mikir yang aneh-aneh!""Mami tau sendiri aku ini pengusaha besar, musuhku ada di mana-mana. Gimana jadinya kalau salah satu di antara mereka melakukan sesuatu sama Aruna? Fathan bisa sedih kalau perempuan itu terluka waktu pulang ke rumah, Mam!"Lusiana duduk di depan Bastian setelah mendengkus pelan. "Mami jamin, Aruna akan selalu aman, Bas. Karena apa? Karena gak ada satupun dari saingan bisnis kamu yang tau, bahwa kamu sama Aruna adalah sepasang suami istri! Jangankan mereka, orang-orang yang kerja sama bareng Tante Merry aja gak tau kalau Aruna istri kamu.""Tetep aja, Mam, aku akan mengusahakan segala cara. Sedia payung sebelum hujan gak ada salahnya, kan?"Sekarang Lusiana mencebik, lantas kembali berkata, "kamu ngomong ajalah, Bas, kalau kamu ini mulai gak nyaman karena Aruna punya j

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   53. Rasa Penasaran

    Bab 53 Rasa Penasaran"Nah, yang ini namanya Aruna. Aruna juga akan bergabung di acara peragaan busana nanti." Merry mengenalkan Aruna yang beberapa saat lalu tiba di rumahnya.Perempuan yang satu itu mengangguk sopan, senyumnya terpatri ramah, meski dalam hati ia merasa sangat gugup. Di sekelilingnya ini, ada sekitar 12 perempuan dengan tinggi di atas rata-rata. Bisa dibilang, Aruna menjadi yang paling pendek di antara mereka, padahal selama ini ia merasa sudah cukup semampai dengan tinggi badan 170 cm."Halo, Aruna!" Masing-masing mengenalkan diri dan saling bersalaman. Dari yang Aruna tangkap, sebagian para model itu sudah saling mengenal satu sama lain, lantaran pernah berada di acara yang sama lebih dari satu kali."Karena semuanya sudah berkumpul, kita langsung saja pergi ke studio. Miss Laura sudah menunggu di sana.""Wah ... serius ada Miss Laura?""Ya ampun, aku seneng banget bisa belajar sama Miss Laura!"Aruna menjadi satu-satunya orang yang tidak paham, mengapa perempuan-p

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   52. Perang Dingin

    Bab 52 Perang DinginPerang dingin telah kembali. Sejak siang kemarin, Aruna benar-benar tak sudi menemui Bastian dan bicara dengan lelaki itu. Bahkan Aruna menghabiskan waktu di dalam kamar, tentu untuk menangis, sampai-sampai Fathan merasa kebingungan."Mama gak enak badan, Sayang."Hanya kalimat itu yang diucapkan oleh Aruna, agar Fathan tidak selalu mengetuk pintu kamarnya dan meminta masuk. Cara itu rupanya berhasil. Seharian kemarin, Fathan hanya bermain dengan Wulan.Di sisi lain, Lusiana tak kunjung mendapatkan jawaban dari hasil pertemuan Aruna dan Sandra kemarin. Aruna sengaja tak membalas semua pesan dari ibu mertuanya. Ia benar-benar ingin sendiri, seraya berusaha menepis perasaannya pada Bastian.Aruna mulai merasa, bahwa rasa suka ini adalah satu hal yang salah. Tak seharusnya ia terbawa perasaan melihat semua kebaikan Bastian. Aruna sungguh menyesal, menganggap suaminya telah berubah menjadi lelaki yang lembut dan perhatian, padahal kenyataannya tidak begitu.Di lantai

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   51. Amarah Bastian

    Bab 51 Amarah Bastian[Siang, Pak. Sekarang Bu Aruna sedang ada di rumah Sandra.]Pesan yang baru saja dikirimkan oleh salah satu mata-mata Bastian, membuat lelaki itu langsung berdecak keras."Kenapa Aruna tau di mana rumah Sandra?" tanyanya heran. Bastian sudah berdiri dan berkacak pinggang, saat ia menduga mungkin saja Marini yang memberitahu Aruna."Ngapain dia ke sana?"Tahu ada sesuatu hal yang janggal, segera saja Bastian menghubungi istrinya. Butuh hampir lima menit, sampai panggilannya dijawab oleh Aruna."Pulang dari sana!" titah Bastian tak mau berbasa-basi.Aruna yang masih bicara di depan Dina, menatap lurus pada perempuan paruh baya itu, sementara tangan kanannya menempelkan ponsel ke telinga."Kamu dengar saya, Aruna? Pulang sekarang juga dari rumah Sandra!""Iya, Mas," jawab Aruna pelan, kemudian mengakhiri panggilan itu lebih dulu. "Aku gak peduli kalau Tante mau ngasih tau Sandra soal semuanya. Toh aku memang berasal dari kampung," ucapnya seakan menantang.Dina meng

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   50. Berpihak Pada Pelakor

    Bab 50 Berpihak Pada Pelakor"Ngapain kamu datang ke sini? Mau cari mati?" tanya Dina benar-benar tak ramah.Dina sengaja berkunjung ke rumah Sandra. Ia ingin memberikan dukungan moral, bahwa Sandra tak boleh menyerah. Selama ini, Dina mati-matian menahan diri, kendati ia tak suka pada Aruna—seorang perempuan miskin yang tiba-tiba saja menjadi istri dari keponakannya."Kenapa Tante ada di sini?" Aruna balik bertanya, berusaha tetap meneguhkan kedua kakinya agar tak goyah."Menurut kamu, kenapa saya ada di sini?" Terang-terangan Dina menatap Aruna dari ujung kepala sampai ujung kaki. Senyum ejekan tercetak begitu jelas. "Kalau berpenampilan seperti ini, kamu mirip seperti orang kaya. Tapi sayangnya ... wajah kampungan kamu masih terlihat jelas!" bisiknya tepat di telinga Aruna.Menelan ludah, sekali lagi Aruna berusaha tidak mundur ke mana pun. Dina memang bukan tandingannya. Namun, jika perempuan paruh baya itu berada di pihak Sandra, maka Aruna harus berani melawan."Siapa, Tan?" tan

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   49. Tekad Aruna

    Bab 49 Tekad Aruna"Baguslah kalau Mas Bastian gak ketemu sama perempuan itu," ucap Aruna merasa lega. Ia tak sadar telah mengusap dadanya.Ada rasa bersalah dalam hatinya, karena ia sudah berketus ria pada Bastian tanpa memastikan semuanya lebih dulu. Selama ini, Aruna lebih memilih menduga-duga semuanya. Tentu ada alasan mengapa ia sampai melakukan itu.Sekali lagi, Aruna terlampau takut jika ia bicara terlalu banyak tentang Sandra. Bastian akan marah, karena merasa urusan pribadinya dicampuri oleh Aruna. Selain itu, suara Bastian yang kerap menggelegar saat memarahi dirinya, masih menjadi momok paling menakutkan."Tapi, Bi, apa Sandra bilang sesuatu soal saya?" tanya Aruna ingin tahu, barangkali Sandra membahas lagi soal perkataannya di depan rumah Bastian beberapa hari yang lalu."Ada," jawab Marini pelan."Bibi bisa ngasih tau saya?""Sandra cuma bilang, supaya saya menyampaikan pada Pak Bastian, kalau Sandra adalah perempuan terbaik. Kalau dibandingkan dengan Ibu, jelas Sandra l

  • Ibu Pengganti Untuk Anak Presdir   48. Silent Treatment

    Bab 48 Silent TreatmentPulang dari tempat berenang, Aruna menjadi irit bicara. Semua itu ada sebabnya. Aruna yakin, Bastian benar-benar pergi menemui Sandra dan mengantarkan perempuan itu ke dokter, lantaran lelaki itu pergi setelah mengantarkannya dan Fathan pulang. Bastian baru kembali ke rumah, saat matahari sudah tak nampak di atas langit.Saat itu Aruna tak henti menggerutu. Ia yakin, Sandra yang sudah tinggal lama di Jakarta, pasti punya banyak kenalan yang bisa dimintai tolong. Lantas, kenapa Bastian mengatakan Sandra hanya punya dirinya seorang? Itu sungguh menyebalkan!Keesokan harinya, Bastian tak henti merasa keheranan. Ia merasa Aruna kerap menghindar darinya. Bahkan perempuan yang satu itu terkesan tak mau bicara padanya."Kamu kenapa?" Bastian tidak bisa tinggal diam, saat sikap orang terdekatnya mendadak berubah seperti ini.Aruna hanya menatap. Alih-alih menjawab, ia malah mengangkat bahu. Aruna bahkan tidak duduk di sebelah Bastian, saat suaminya itu baru saja pulang

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status