Pagi itu, di ruang kerja, Claire sudah ada, duduk di meja meeting dengan laptop terbuka. Tapi ada yang berbeda, matanya biasanya hangat dan penuh antusiasme, kini terlihat ragu, seperti menyimpan beban.“Morning, Raka. Ready for today’s revisions?” tanyanya, tersenyum, tapi senyumnya tidak mencapai mata.“Morning, Claire. Siap,” jawabku, duduk di sampingnya.Kami mulai mendiskusikan storyboard iklan, tapi dia sering menoleh padaku, seolah ingin bicara sesuatu yang lebih personal.Namun, aku tidak begitu mempedulikannya. Aku hanya ingin bekerja dengan baik saat ini. Setelah meeting, Claire menarikku ke samping.“Raka, can we talk privately? Maybe at my apartment after work? It’s… important,” katanya, suaranya pelan tapi mendesak.Matanya penuh harap, tapi ada ketegangan yang tidak bisa kuhiraukan.Aku ragu, mungkin Claire memang ada maksud lain yang sama sekali tidak aku ketahui.“Claire, aku coba atur waktu. Tapi hari ini agak sibuk,” kataku, berusaha diplomatis.Dia mengangguk, tapi
Last Updated : 2025-04-29 Read more