Perutnya keroncongan, tapi lebih dari itu—entah mengapa, dia benar-benar ingin makan soto. Yang hangat, gurih, dan berkuah. Bukan makanan instan, bukan makanan sisa atau junk food. Tapi soto yang benar-benar baru dimasak dan beraroma segar. Perutnya terasa nikmat, saat membayangkan soto itu."Lapar."Alea mengerutkan dahi, bingung dengan hasrat makannya yang mendadak aneh. Tapi dorongan itu begitu kuat, hingga ia keluar dari kamar dan berjalan pelan menyusuri lorong rumah omnya yang masih jomblo itu."Om...," lirihnya pelan, mengetuk pintu kamar James yang gelap gulita.Beberapa detik kemudian, terdengar suara berat dan lelah dari dalam. “Hmm? Alea? Ada apa?"“Maaf ganggu... Tapi, aku... pengen banget makan soto,” bisik Alea dengan wajah yang malu-malu.Pintu kamar terbuka, menampilkan James yang masih mengenakan kaus lusuh dan celana tidur. Pria setengah baya itu menyipitkan mata, mencoba memahami permintaan keponakannya.“Soto?” gumam James, lalu melihat jam dinding. “Alea... Ini ja
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya