happy Reading****Ditanya seperti itu oleh istri pertama, Haidar cuma bisa tersenyum. Mana mungkin, dia menjawab jika Hazimah jauh lebih unggul dari Aliyah. Dari segi kepintaran. Haidar saja kalah oleh istri keduanya itu apalagi Aliyah."Mas, ih. Kok, nggak jawab. Malah melamun. Pasti keinget sama Mbak Azza, ya."Haidar dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Lalu, apa yang njenengan pikirkan?""Enggak mikirin apa-apa, Sayang. Cuma keinget bundanya Ilyas yang selalu mendapat juara dalam setiap perlombaan yang diikutinya dulu bahkan ketika lulus sarjana, dia meraih predikat cumlaude. Mahasiswa tercepat di program studi sama dengan Mas," terang Haidar. "Aku tahu itu. Mbak Azza memang pinter. Nggak salah aku memilih dia untuk jadi istrimu, Mas.""Hmm. Mulai," sahut Haidar. Meraih kepala sng istri dan menciumnya penuh cinta. "Kamu juga pinter, Sayang. Kalian berdua adalah anugerah terindah yang Allah takdirkan untuk Mas.""Pinter apanya?""Ya, pinter. Kamu bisa membuat Mas jatuh cinta d
Last Updated : 2025-05-26 Read more