“Aku tidak belajar dari kesalahan.” Tania mengeluh pelan. Di sampingnya, ada Rafael yang tertidur. Semalam, mereka melakukannya … lagi.“Aku pasti sudah gila!” Tania menggeram kesal. Ia ingin beranjak dari ranjang, tapi tangan Rafael menahannya. Pria itu menggeleng dengan mata tertutup.“Kamu enggak pernah salah,” bisik Rafael. Rafael membalik tubuh Tania, hingga mereka berhadapan. Di bawah selimut yang sama, mereka berbaring saling menatap. “Kalau ada orang yang menyalahkanmu atas semua yang terjadi, jangan dengarkan.” Rafael menggenggam tangan Tania erat. “Mereka yang tidak mengerti. Mereka tidak tau. Kalau semuanya, aku yang bertanggung jawab,” ucap Rafael. Tania membiarkan Rafael memeluknya sesaat. Mereka bertukar napas dalam kehangatan yang sama, sebelum Rafael bergerak lebih dulu. “Sakit?” Tania ikut terduduk. Saat itu, selimut yang Tania gunakan untuk menutupi tubuhnya melorot. Rafael gegas menahannya dengan sebelah tangan. “Sakit,” jawab Rafael jujur. “Tapi lebih baik
Terakhir Diperbarui : 2025-05-27 Baca selengkapnya