“Aku malas pergi bekerja,” lirih Tania.Ia bangun dengan ingatan menyesakkan tentang apa yang terjadi kemarin. Tania berusaha melupakannya, tapi Rafael mengirimkan pesan padanya tanpa henti. Pacar: Sudah makan?Pacar: Selamat beristirahat.Pacar: Aku di depan rumahmu.Tania menghela. Rafael ternyata keras kepala juga. Padahal tak ada satu pun pesan yang Tania balas. Sambil melawan rasa malas, Tania masuk ke kamar mandi. Ia bersiap sangat lama sampai Anggi menegurnya. “Kenapa baru siap sekarang? Kamu bisa terlambat kerja. Masuk pagi, kan?” gerutu Anggi. Anggi menyiapkan sarapan cepat, tapi Tania sedang tidak berselera. Anggi yang melihatnya jadi gemas sendiri. “Cepat!” decak Anggi, kesal. Namun, Tania tetap santai. Ia mengunyah makanannya lambat-lambat. Sengaja, Tania ingin menunda waktu untuk bertemu dengan Rafael.“Lebih baik kamu pesan ojek online saja, Tania. Pagi begini pasti macet!” Anggi masih saja ribut meminta Tania bergegas. “Kalau berhenti kerja aja gimana, Bu?” celet
Last Updated : 2025-05-18 Read more