“Dika sudah ada di depanmu, kan?” Rafael memastikan dari seberang panggilan.Tania melengos. Asisten Rafael itu memang sudah berdiri di lobi. “Ada,” jawab Tania singkat.Ia langsung menutup telepon setelahnya. Tania meminta Dika menunggu. Ia kembali ke ruang staf untuk mengambil barang-barangnya. Begitu Tania kembali ke lobi, ia mendapati Gaby sedang berbincang dengan Dika.“Sampaikan salamku pada Pak Rafael,” ucap Gaby sambil mengedip. Tania mengerutkan dahi, merasa geli sekaligus ngeri. Manajernya ini ternyata genit, berkali-kali lipat jauh lebih berbahaya dibandingkan sikap sinis Fera saat mereka pertama kali bertemu. ‘Apa Bu Gaby belum menikah?’ Tania bertanya-tanya dalam hati. Fera kemudian menoleh. Seolah mengetahui isi hati Tania, ia mengangguk. Tak menyangka akan mendapatkan jawaban, Tania tersenyum sekilas. Lalu, ia berjalan ke arah Dika, mengajaknya pergi. “Saya duluan ya, Bu M
Terakhir Diperbarui : 2025-06-09 Baca selengkapnya