Di lantai atas, Nafeeza duduk di samping tempat tidur, bersandar pada lemari kaca. Tubuhnya membungkuk, bahunya bergetar. Di tangannya, sebuah foto Danis yang telah lecek karena terus ia peluk sepanjang hari.Air mata terus mengalir tanpa henti. Nafasnya pendek-pendek, dan suara lirihnya nyaris tak terdengar saat ia berbisik, "Maafkan Mama, Nak… maaf…”Pintu kamar terbuka perlahan.Rafa berdiri di ambang pintu, menatap istrinya dengan perih. Ia tak pernah melihat Nafeeza selemah ini. Perempuan yang selama ini tegar meski dunia menghujaninya dengan prasangka, kini remuk di lantai rumah mereka sendiri.Perlahan, Rafa mendekat dan berlutut di sampingnya.“Nafeeza…”Nafeeza menoleh. Matanya bengkak, wajahnya lelah. Tapi saat melihat Rafa, ia langsung menyandarkan kepala di bahunya, seperti menemukan tempat terakhir yang masih bisa ia percaya.“Aku… gagal jadi ibu…” ucapnya terputus-putus.“Jangan katakan itu,” bisik Rafa, membelai rambutnya dengan lembut. “Kamu sudah lebih dari cukup, Na
最終更新日 : 2025-07-20 続きを読む