Di depan pintu, Arfan berdiri kaku. Ia menyaksikan semuanya, cara Nafeeza menatap Rafa dengan bingung, tubuhnya yang gemetar, air matanya yang jatuh tanpa henti, lalu bagaimana Rafa menahan diri dengan susah payah agar tidak meraih wanita itu dalam pelukannya.Arfan merasa dadanya diremas. Hatinya hancur. Nafeeza bukan lagi miliknya, ia tahu itu, ia bahkan tak punya hak untuk cemburu. Tapi melihat perempuan yang pernah ia cintai begitu kuat, meneteskan air mata di hadapan pria lain, yang nyatanya adalah suaminya sekarang, ia merasa seperti dihantam berkali-kali.ARFAN (dalam hati, getir): “Kenapa rasanya sesakit ini? Padahal aku hanya mantan. Kenapa aku berharap dia menoleh padaku, bukan padanya?”Ia menelan ludah, berusaha menahan emosi, namun pandangannya tetap terpaku pada Nafeeza yang kini bersandar rapuh di lantai.Tak jauh darinya, Ny. Yuliana berdiri diam. Sejak tadi ia ikut menyaksikan tanpa sepatah kata pun. Matanya berkaca-kaca, bukan hanya karena iba melihat Nafeeza, tapi
最終更新日 : 2025-08-22 続きを読む