Keesokan harinya…Arfan sedang berdiri di balik jendela besar ruangannya, terpaku pada pemandangan di bawah. Matanya kosong, menatap parkiran dengan pandangan yang tak bergerak. Dari kejauhan, ia melihat seorang pria muda berpakaian rapi, mengenakan jas dokter, membuka pintu mobil untuk Nafeeza. Mereka tertawa, tawa yang begitu alami, begitu dekat. Dari jarak yang jauh, Arfan bisa merasakan betul, ada sesuatu antara mereka.Jantungnya berdetak lebih cepat. Cemburu, marah, dan takut bercampur menjadi satu, merasuki setiap sudut tubuhnya. Ia mengepalkan tangan, menahan gejolak yang semakin tak terkendali. Sebuah rasa yang begitu asing, namun begitu kuat, melanda dadanya.Dengan kesal, Arfan berbalik dan melangkah ke meja kerjanya. Tangannya meraih ponsel yang tergeletak di atas meja, lalu berhenti sejenak. Ada pesan baru dari Aurel:"Sayang, nanti malam dinner bareng keluarga ya. Sekalian membahas tentang rencana pernikahan kita."Arfan mengetik balasan cepat, tanpa benar-benar membaca
Last Updated : 2025-04-29 Read more