“Kamu yakin ini jalan ke kantin?” tanya Aisha datar, menatap Livia yang sibuk memegang peta kampus yang dicetak dari Google dua minggu lalu.Livia mengangguk mantap. “Yakin dong! Nih, katanya belok kanan, terus lurus sampai lihat pohon besar.”Aisha menghela napas panjang. “Itu pohon besar udah dari tadi kita lewatin, Liv. Kita muter-muter dari tadi. Kamu bawa peta yang zaman kerajaan mana sih?”Livia menatap peta dengan ekspresi bingung, lalu senyum malu-malu. “Ups, kayaknya aku salah print yang dari kampus sebelah...”Aisha memutar bola matanya, namun sudut bibirnya hampir tersenyum. Hampir. “Aduh, ya udahlah, ikut aku aja.”Mereka berjalan berdampingan, Livia sesekali bercerita asal-asalan soal bunga yang dilihatnya tumbuh di depan kelas, atau tentang mimpi anehnya semalam di mana Zayn berubah jadi gorila yang suka es krim.Aisha kadang hanya mengangguk, tapi matanya yang awalnya dingin mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan.“Eh, Sha, kamu suka kucing nggak?” tanya Livia tiba-tib
Terakhir Diperbarui : 2025-05-03 Baca selengkapnya