Hari itu, Axel Corp baru saja menyelesaikan presentasi besar dengan klien asing. Semua staf tampak lega, kecuali satu orang: Giovanni Axel. Dia duduk di kursinya, tangan terlipat di dada, tatapannya tajam ke arah Alicia yang sedang menata dokumen di meja. Blazernya sedikit terbuka, rambutnya agak berantakan, tapi tetap terlihat cantik. Terlalu cantik. Dan yang paling membuat darah Giovanni mendidih adalah—setiap kali pria-pria di ruangan itu berpamitan, mereka tersenyum terlalu ramah kepada Alicia. Senyum yang tidak seharusnya diarahkan ke sekretaris pribadinya. Begitu pintu rapat tertutup, Giovanni berdiri. Langkahnya pelan, tapi berbahaya. “Cia.” Suara itu dalam, dingin, tapi penuh tekanan. Alicia menoleh cepat, jantungnya langsung berdegup kencang. “Y-ya, Bos?” Giovanni mendekat, tidak menjawab. Ia berjalan mengelilingi meja, berhenti di belakang Alicia. Napasnya pelan, tapi terasa di lehernya. “Kau terlihat… sangat profesional hari ini,” ujarnya, nada suaranya rendah, h
Terakhir Diperbarui : 2025-10-27 Baca selengkapnya