Aura mengalihkan pandangannya dan menggeleng pelan. "Nggak, nggak ada apa-apa."Padahal, sebenarnya dia cukup penasaran. Di luar, banyak yang bilang Jose itu orang yang dingin, tidak punya perasaan, bahkan habis manis sepah dibuang. Sejauh yang dia tahu sebelumnya, memang begitu adanya.Namun, akhir-akhir ini Jose terlihat agak berbeda. Dia tidak sedingin penampilan luarnya, bahkan bisa dibilang dia orang yang cukup baik.Karena itu, pandangan Aura ke Jose perlahan berubah. Saat dia sadar, ternyata Jose masih menatapnya. Aura menjadi canggung. Dia buru-buru berbalik badan dan menghadap lemari penyimpanan di rumahnya sendiri."Eee ... mau minum apa? Teh atau kopi?" Sambil berbicara, dia bergerak mengambil gelas tanpa menunggu jawaban Jose. Namun, dia lupa kakinya sedang cedera. Begitu berjinjit untuk mengambil barang di atas, tubuhnya langsung kehilangan keseimbangan."Ah ...." Aura mengeluarkan seruan kaget yang pelan, tubuhnya hampir jatuh menyentuh lantai.Saat berikutnya, sebuah tan
อ่านเพิ่มเติม