Begitu Aura merangkak keluar dari kolong tempat tidur, dia langsung berhadapan dengan tatapan dokter yang tampak terkejut.Marsel segera menoleh dan menatap si dokter dengan tajam sambil berkata pelan, "Tutup mulutmu baik-baik." Dokter itu pun bergegas mengangguk, "Iya, iya, saya tidak melihat apa-apa."Sebagai dokter pribadi Keluarga Kartono, dia sudah terbiasa menghadapi banyak situasi aneh. Dia tahu betul mana yang boleh dibicarakan dan mana yang sebaiknya diam saja.Marsel mengangguk singkat, lalu berbalik pada Aura. "Bu Aura, saya antar Anda keluar."Aura melirik sejenak ke arah Jose yang masih berbaring dengan mata terpejam. Akhirnya, dia tidak tahan untuk bertanya, "Dia ... dia akan baik-baik saja, 'kan?"Nada khawatir dalam pertanyaannya membuat Marsel menoleh dan memandangnya. Tatapan itu menyiratkan makna yang tak terucap.Aura yang cukup pintar, langsung memahami arti dari pandangan itu. Dia tersenyum dan berkata santai, "Aku cuma khawatir sama sponsorku saja. Lagi pula, spo
Baca selengkapnya