Hazel berlutut di sisi Xavier, nafasnya memburu. Tanpa pikir panjang, ia merobek gaunnya, kain mahal itu sobek begitu saja di tangannya, berubah menjadi perban darurat yang ia lilitkan erat di dada Xavier. Darah mengucur hangat di sela-sela jarinya, dan wajah pria itu menegang menahan sakit.Xavier sempat menatap Hazel, terkejut oleh tindakannya yang cepat dan tanpa ragu. Namun sebelum sempat berucap sepatah kata pun, Hazel sudah menaruh lengannya di bawah tubuh pria itu, membantu menopangnya berdiri."Ayo, kita harus pergi dari sini," ucapnya tegas.Di jalan utama, sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti mendadak. Pintu kemudi terbuka, dan Kevin melompat keluar. Wajahnya tenang, tapi matanya menyapu situasi dengan tajam."Kevin! Tolong bantu aku! Xavier serangan di dadanya. Dia kehilangan banyak darah!" seru Hazel, panik.Kevin menatap Xavier sekilas, kemudian tanpa kata, ia membantu memapahnya masuk ke dalam mobil. Hazel duduk di kursi belakang bersama Xavier, berpikir mereka aka
Terakhir Diperbarui : 2025-06-05 Baca selengkapnya