Xavier mendorong sebuah pintu perlahan. Bau obat dan udara steril langsung menyergapnya saat ia melangkah masuk. Di dalam ruangan yang redup itu, seorang dokter perempuan tengah membasuh luka-luka di tubuh Hazel, yang terbaring tak sadarkan diri."Apa ada luka yang parah?" tanya Xavier, suaranya datar, nyaris tanpa emosi."Tidak, Tuan. Hanya beberapa memar di wajah dan tubuh, tapi tidak ada luka yang dalam," jawab sang dokter sambil merapikan peralatannya.Hazel tampak tenang, terlalu tenang untuk seseorang yang baru saja dikhianati oleh tubuh dan kesadarannya sendiri. Sebelum Xavier bisa lebih lama memperhatikan, Kevin muncul di ambang pintu, memberi isyarat halus. Tanpa sepatah kata pun, Xavier mengikutinya keluar.Mereka berhenti di balkon, di mana angin malam bertiup pelan namun menusuk. Kevin menatap Xavier tajam, rahangnya mengeras."Kau masih membiarkannya hidup?" tanyanya langsung, tak menyembunyikan kekesalannya.Xavier tak langsung menjawab. Ia mengeluarkan sebatang rokok, m
Last Updated : 2025-06-12 Read more