Semua yang dikatakan Nayla bergema di kepalanya. Setiap tuduhan, setiap pengamatan, setiap tusukan yang membongkar lapisan kebohongan yang selama ini ia pertahankan dengan putus asa. Ia datang ke sini berharap pada pengampunan, tapi yang ia dapatkan adalah pembongkaran menyeluruh terhadap semua ilusi yang selama ini ia yakini.“Kamu benar-benar sudah berubah,” ucap Galan pelan, nyaris seperti bisikan.Nayla, yang saat itu berdiri di dekat pintu, berhenti. Tangannya masih menggenggam gagang pintu, tapi tubuhnya tetap membelakanginya.“Dulu,” lanjut Galan, “kalau aku bicara seperti ini, kamu akan diam saja. Kamu akan menerima permintaan maafku, bahkan ketika kamu tahu aku tidak tulus. Kamu akan memberiku kesempatan lagi, meski aku tak pantas.”“Ya, dulu aku seperti itu,” jawab Nayla tanpa menoleh. “Dulu aku pikir menjadi pengertian berarti menjadi lemah. Aku pikir memberi kesempatan berarti memberi izin untuk terus disakiti.”“Dan sekarang?”“Sekarang aku tahu bahwa pengertian tanpa bat
Terakhir Diperbarui : 2025-07-16 Baca selengkapnya