Tiga bulan setelah peluncuran program, Nayla berdiri di halaman Community Center Depok yang sederhana tapi terawat. Pagi itu cerah, angin sepoi-sepoi membuat daun mangga bergoyang pelan. Di sekitarnya, dua puluh lima perempuan dari berbagai usia duduk melingkar—angkatan pertama program “Langkah Kecil, Dampak Besar.”“Selamat pagi, semuanya,” sapa Nayla dengan senyum hangat. Ia duduk di kursi plastik yang sama dengan para peserta, tanpa podium, tanpa mikrofon. Hanya percakapan dari hati ke hati.“Pagi, Kak Nayla!” jawab mereka kompak, penuh semangat.Nayla menatap wajah-wajah di sekelilingnya. Ada Bu Sari, ibu berusia empat puluhan dengan bisnis katering rumahan. Ada Dina, mahasiswi semester akhir dengan ide aplikasi untuk menghubungkan petani lokal dengan konsumen di kota. Ada juga Ibu Wati, pengrajin batik dari Pekalongan yang baru pindah ke Jakarta untuk memperluas pasar.“Bagaimana minggu pertama kalian? Jujur saja, ya, nggak usah ditutup-tutupi,” tanya Nayla.Bu Sari mengangkat ta
Terakhir Diperbarui : 2025-09-01 Baca selengkapnya