"Ayah Anda mengaku mengambil dana dari rekening bisnis bersama untuk menutup hutang judinya. Ia ingin mengembalikan, tapi Sumadi menghilang setelah bebas.""Jadi benar," bisik Nayla. "Papa memang mencuri.""Tapi," lanjut Dr. Wijaya, "beliau juga menduga Sumadi sedang merencanakan sesuatu. Sumadi pernah beberapa kali menghubunginya, bukan untuk menagih uang, tapi untuk... bagaimana ya ia bilang... memastikan 'keadilan pada akhirnya ditegakkan'."Sarah, meski masih lemah, menyimak penuh perhatian."Dokter, apakah ayah saya menyebut rencana spesifik atau ancaman langsung?""Beliau khawatir dampaknya pada keluarga. Terutama Anda. Katanya Sumadi lebih tertarik menghancurkan nama Sari daripada menagih uang."Tiba-tiba, terdengar langkah berat dan teriakan dari koridor utama."Miss Sari! Polisi! Kami harus bicara dengan Anda segera!""Itu Rahman," bisik Arvino.Dr. Wijaya tampak bingung. "Ada masalah?""Dokter," kata Nayla cepat, "kalau ada yang tanya, bilang saja Anda tidak melihat kami. To
Terakhir Diperbarui : 2025-08-24 Baca selengkapnya