"Aku izinkan kamu bekerja, Nay. Asalkan..." ucap Dhirga, suaranya pelan namun tegas, menggantung kalimatnya di udara."Asalkan apa, Mas?" tanya Nayara lirih, sedikit cemas."Asalkan bukan di kantor Dimas," jawab Dhirga cepat, suaranya mengeras sedikit.Nayara mengangguk pelan. "Iya, Mas. Aku sudah tidak pernah berhubungan lagi dengan Dimas, seperti yang Mas minta.""Bagus, Nay. Memangnya kamu mau bekerja di mana?" tanya Dhirga, ekspresinya melunak namun tetap serius."Di Darmaseraya Group, Mas. Kebetulan besok aku ada panggilan wawancara di sana."Nama itu membuat alis Dhirga sedikit terangkat. Darmaseraya Group, perusahaan besar yang tak kalah saing dengan Mahendra Group maupun Prayoga Group. Meski begitu, Dhirga tak keberatan selama itu bukan di bawah kendali Dimas."Oke, Nay. Yang penting, ingat. Jangan dekat-dekat Dimas! Dan satu lagi, jangan pernah bilang kamu berasal dari keluarga Mahendra!" Suara Dhirga kembali meninggi, penuh tekanan.Nayara menunduk dalam, mengangguk tanpa me
Terakhir Diperbarui : 2025-04-20 Baca selengkapnya