Valdi menatap mata pamannya itu, tatapan yang tajam meskipun tubuhnya lemah. "Kita lihat saja nanti, Om. Tapi, saya harap Om Yudha..."Yudha mengangkat tangannya, seolah mengantisipasi permohonan Valdi. "Val, Om pasti dukung kamu, itu sudah pasti. Kamu ini keponakan kesayangan Om. Hanya saja, kamu tahu kan, di internal perusahaan, suara Om juga tidak akan banyak mempengaruhi keputusan dewan."Valdi mengangguk. "Hmm, ya. Untuk saat ini memang begitu. Tapi, kalau Om masih percaya sama saya..." Valdi berhenti sejenak, memberi jeda dramatis. Matanya berbinar licik. "...saya nggak akan tinggal diam untuk orang yang berjasa sama saya."Ia lantas menyambungkan benang merah yang lain, yang ia tahu menjadi ambisi terbesar pamannya. "Masih ada obsesi jadi Meyjen, kan, Om?"Wajah Yudha seketika diliputi keterkejutan, lalu perlahan terganti oleh senyum lebar, senyum penuh intrik dan pemahaman. Ambisi pangkat itu adalah rahasia umum di kalangan terbatas, tujuan yang sulit dicapai tanpa koneksi dan
Terakhir Diperbarui : 2025-06-14 Baca selengkapnya