Prajurit penjaga gerbang samping istana yang berjaga melihat sesuatu diatas rumput.Sobekan kain berwarna biru pucat, dengan sulaman benang emas di pinggirannya.Ia memungutnya perlahan, memeriksa teksturnya.“Sobekan gaun istana…” gumamnya, dahi berkerut.Ia lalu berlari ke arah barak utama, menggenggam kain itu erat.**Di kediaman Elina.Ruvia menyerahkan kain robek itu ke tangan Elina.“Ini ditemukan di jalur luar istana, tak jauh dari gerbang selatan,” ucapnya pelan. “Itu milik Sekar, bukan?”Elina langsung memucat.Gaun itu adalah buatan khusus pemberiannya untuk Sekar.“Sekar pasti diculik,” bisik Elina.Dasman yang berdiri di belakang Elina mengepalkan tangan.“Aku akan cari dia ke ujung Azmeria sekalipun,” katanya penuh emosi.**Sementara itu, disebuah gudang.Nathan berdiri di sisi kakaknya Kisti, yang menatap Sekar yang masih terikat.“Berikan dia padaku,” kata Nathan tiba-tiba. Suaranya pelan, tapi tegas.“Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau. Biarkan aku yang urus dia
Terakhir Diperbarui : 2025-07-26 Baca selengkapnya