Sejak Kaesari dipindahkan, Elina tak lagi menunjukkan perlawanan sekecil apa pun. Hari-harinya dipenuhi ketundukan yang nyaris menyakitkan.Ia bangun saat fajar, menyusun ramuan, menyulam, dan memenuhi apa pun perintah Kael, tanpa sekalipun membantah.Bahkan saat pria itu memintanya duduk diam selama berjam-jam hanya untuk menemaninya membaca, Elina tetap patuh.Setiap kali nama putrinya disebut, Elina hanya menunduk dan tersenyum tipis seolah tak ingin mengundang amarah.Di malam hari, saat Kael duduk membaca laporan militer, Elina akan memijit bahunya tanpa diminta. Ia tahu setiap kepatuhan adalah upaya menjaga nyawa anaknya.“Kau berubah,” gumam Kael suatu malam.Elina hanya menjawab lembut, “Aku hanya ingin jadi permaisuri yang layak bagimu.”**Di sisi lain istana, nasib Liora tak semewah dulu. Sejak keguguran dan pengkhianatannya terbongkar.Kini ia tinggal di bagian dapur belakang, sekamar dengan dua mantan selir tua.Setiap pagi, ia mengangkat kendi air sendiri. Setiap malam,
Terakhir Diperbarui : 2025-07-12 Baca selengkapnya