Pagi itu, gedung kantor utama PT Radevara berdiri megah di bawah naungan matahari yang baru naik. Langit biru bersih, seolah ikut menyambut babak baru dalam kehidupan mereka yang kini tak lagi diwarnai ketakutan.Langkah kaki Reynand terdengar mantap di sepanjang koridor lantai enam, berbalut setelan abu arang yang rapi. Namun berbeda dari biasanya, hari ini langkahnya tidak sendiri.Di sebelahnya, Jihan berjalan dengan ringan, mengenakan blouse krem sederhana dan celana kain senada. Di pelukannya, Rangga tertidur lelap, kepalanya bersandar manis di bahu ibunya. Sesekali, Jihan menatap wajah mungil itu, memastikan napasnya tetap tenang.Reynand membuka pintu ruangannya. Udara dingin dari AC menyambut mereka. Ia menoleh, mengisyaratkan tempat duduk kecil di sudut ruangan.“Kamu bisa duduk di sana, sayang,” ucap Reynand lembut. “Kalau Rangga terbangun, tinggal panggil aku.”Jihan tersenyum mengangguk, duduk perlahan sambil tetap mengayun pelan tubuh Rangga.“Terima kasih, Mas.”Reynand
Last Updated : 2025-07-17 Read more