Suara bel mengingatkanku ini bukan mimpi, Zelda ada di luar.Namun, sekarang masih jam enam pagi, dia datang pagi-pagi begini jangan-jangan karena sadar ada sesuatu.Aku langsung panik dan refleks melihat Ardi, kemudian mengecilkan suaraku. "Sekarang bagaimana?"Ardi melirikku dengan santai, ekspresinya datar, sama sekali tidak terlihat panik karena ketahuan.Suara bel pintu kembali berbunyi, suara Zelda juga semakin panik. "Kak Ardi, sudah bangun? Kak Ardi ada di dalam?"Ditambah suara ketukan pintu.Mendengar suara ini, aku merasa seakan-akan Zelda akan segera mendobrak pintu, jantungku seakan-akan berhenti berdetak.Ardi juga menyadari ada yang aneh, dia berdeham lalu bertanya, "Siapa?""Ini aku, Kak Ardi." Suara Zelda terdengar senang tapi juga sedih. "Semalam kamu minum lumayan banyak, telepon nggak diangkat, jadi aku khawatir."Ternyata Zelda juga menelepon Ardi.Ardi memijat keningnya, sebelum dia bisa menjawab, Zelda yang berdiri di luar berkata, "Oh ya, Kak Ardi, aku meminta d
Baca selengkapnya