Begitu Ardi selesai bicara, penengah langsung membuka perjanjian sambil berkata, "Kak, kamu lihat saja, pacarmu benar-benar sayang padamu."Zelda melihat Ardi dengan bingung, lalu setelah beberapa detik dia menolak. "Tunggu Kak Ardi, tunggu sebentar. Bukan aku sendiri yang sewa rumah ini, aku masih harus menanyakan pendapat Kak Raisa."Setelah itu, dia melihatku dengan canggung dan bertanya, "Kak Raisa, bagaimana menurutmu?"Lumayan sopan.Namun, Ardi tidak memberiku kesempatan untuk berbicara, dia langsung menambahkan, "Nggak usah tanya pendapat Dokter Raisa lagi. Kamar di sebelah itu ada jendela, menurutku, boleh taruh pianomu."Zelda menganga kaget, lalu menolak. "Mana bisa, aku dan Kak Raisa sudah janjian, aku ...."Waktu berbicara, dia diam-diam melirikku dengan tatapan minta maaf.Ardi akhirnya berbalik lalu melihatku dan bertanya, "Bagaimana ideku menurut Dokter Raisa?"Nada bicaranya tenang, sikapnya juga tulus, bahkan tatapannya juga sopan. Namun, entah kenapa, aku malah meras
Baca selengkapnya