Sekarang aku paham, Rian dan Steven sibuk berlarian ke tempat Paman, sampai-sampai Paman dan Nyonya Lina memiliki kesan yang sangat baik pada mereka berdua. Hanya saja, orang yang mereka sukai berbeda, makanya mereka mulai bertengkar.Sebelum aku masuk, Nyonya Lina dan Paman memang sedang berdebat soal ini.Sekarang begitu aku datang, mereka langsung menarikku masuk ke dalam diskusi, memaksaku membuat pilihan."Raisa, kenapa kamu tidak memilih saja? Katakan, kamu lebih menyukai Rian, 'kan? Rian dari dulu sudah memperlakukanmu dengan baik. Steven itu hanya pendatang baru. Kalau bicara tentang senioritas, bagaimana bisa dia bersaing dengan Rian?" kata Paman."Apa pendatang baru berarti kalah dengan yang datang duluan? Kalau begitu, yang paling awal datang itu si Ar ...." Nyonya Lina tidak ingin kalah, terburu-buru membantah. Ketika nama itu sampai di ujung lidahnya, dia langsung menelannya kembali.Jantungku berdetak kencang, tanganku terkepal.Yang ingin dikatakan oleh Nyonya Lina adala
Read more