Perbuatan Ardi memberikan dampak yang tidak kecil pada diriku.Putra kesayangan Keluarga Wijaya yang selalu dingin dan angkuh, ternyata berlutut di depanku, mengangkat kepala sambil memohon dengan penuh penyesalan agar aku memaafkannya. Dia memohon agar aku memberinya satu kesempatan.Untuk sejenak, aku merasa hatiku menjadi goyah, seakan semua yang ada di depanku tidak nyata.Namun, di depanku jelas ada wajah Ardi yang penuh harapan. Ujung mata indahnya tampak sedikit kemerahan, seakan berisi kekhawatiran dan kecemasan.Aku telah mencintai Ardi selama delapan tahun. Aku pernah melihat sikapnya yang dingin, elegan, lembut, serta penuh kasih sayang. Namun, ini adalah pertama kalinya aku melihat Ardi seperti ini, begitu rendah hati hingga membuatku sakit hati.Aku sangat ingin menariknya berdiri. Aku tidak tega melihatnya begitu merendahkan diri. Aku juga tidak tega melihat matanya yang memerah.Namun, ketika ujung jariku bergerak, aku seakan tidak bisa mengulurkan tanganku.Karena aku t
Baca selengkapnya