All Chapters of Aku Minta Diceraikan, Dia Malah Mewek-mewek: Chapter 801 - Chapter 810

Ardi sekali lagi menebak isi pikiranku. Dia sungguh memahami apa yang ingin aku katakan dan lakukan.Hatiku sekali lagi seakan disentuh oleh tangan-tangan tak kasat mata itu, membuat emosiku bergejolak.Demi aku, Ardi tidak peduli meski sudah dijebak dan dimanfaatkan oleh Hasan.Demi aku, Ardi bahkan bersedia memanggil Hasan dengan sebutan Ayah.Demi aku, Ardi rela melepaskan dendam-dendam masa lalu itu.Sejak kapan Ardi berubah seperti ini?Namun, kenapa dia tidak bertanya padaku apakah aku ingin melihat perubahan seperti ini darinya?Suhu di dalam mobil cukup hangat. Aku menatap Ardi cukup lama. Ketika membuka mulut lagi, tenggorokanku terasa kering, "Sebenarnya, kamu tidak perlu melakukan ini."Aku tidak perlu dia melakukan perubahan seperti ini untukku.Perasaanku terhadap Hasan juga sudah berubah sejak Ardi memberitahuku kebenarannya.Pada saat ini, aku tergesa-gesa pergi ke rumah sakit hanya karena ingin menanyakan satu hal dengan jelas saja.Aku benar-benar tidak membutuhkan Ard

Adikku Rena tidak seperti adikku, malah lebih seperti adiknya Ardi. Tingkah manja saat Rena mengaitkan lengannya di lengan Ardi terlihat intim dan natural.Sama sekali tidak ada kecanggungan.Ketika aku menatap wajah Rena yang tersenyum hingga lesung pipinya terlihat, dadaku terasa sesak.Adikku ini masih sama seperti dulu. Dia sama sekali tidak menghormati diriku sebagai kakaknya. Dia selalu sengaja memprovokasiku di depan orang banyak.Di sebelahnya, senyum mengejek di wajah Jesslyn membeku, sementara wajahnya berubah muram. Sepasang matanya menatap tajam pada tangan Rena yang memegang lengan Ardi, sementara keningnya berkerut."Rena, sepertinya kamu melupakan satu hal yang sangat penting." Ardi tidak langsung menepis Rena, tetapi menundukkan kepalanya, lalu menatap wajah Rena yang tersenyum riang dengan ekspresi tenang.Nada bicara Ardi tidak kasar, juga tidak seagresif saat berbicara dengan Jesslyn tadi. Namun, dalam ketenangan itu tersirat ketidaksenangan dan keseriusan.Senyum ce

"Kami tidak akan meminta maaf! Kamu memang seharusnya memberikan ini, siapa suruh kamu ...." Setelah terkejut sebentar, Jesslyn langsung mencibir.Namun, sebelum kata-katanya selesai, Rena sudah menepuk punggungnya dengan keras.Kata-kata Jesslyn langsung terhenti. Rena melemparkan padangan padanya dengan tatapan tajam, lalu langsung menekan leher Jesslyn. Mereka berdua membungkuk ke arahku."Maafkan aku, Kak Raisa. Tadi sikapku memang kurang baik. Aku minta maaf. Sementara Jesslyn, dia ... dia sudah terbiasa bercanda denganmu, jadi dia tidak memperhatikan. Dia juga minta maaf padamu." Sikap Rena tampak sangat hormat.Jesslyn juga meminta maaf dengan enggan, "Maafkan aku."Ketika melihat Rena dan Jesslyn membungkuk di depanku, hidungku terasa sedikit perih. Ada perasaan yang sulit untuk diungkapkan.Aku sudah mengenal kedua orang ini selama lebih dari sepuluh tahun. Selama ini hanya aku yang selalu menundukkan kepala. Hari ini adalah pertama kalinya aku melihat mereka berdua menundukka

"Aduh, Ibu!" Rena mungkin tidak menyangka Nyonya Lina akan tiba-tiba muncul. Dia berusaha menghindar sambil berteriak, "Jangan mencubitku lagi. Sakit, sakit!"Jesslyn yang ada di sampingnya juga segera menghalangi sambil berkata, "Bibi, jangan mencubit Rena lagi. Dia kembali hanya untuk menemui Bibi dan Paman. Kenapa Bibi langsung mencubitnya begitu melihatnya?""Diam kamu! Aku belum berurusan denganmu, kenapa kamu ikut campur? Apa kamu punya hak untuk ikut campur dalam urusan keluarga kami? Keluar dari sini! Rena sudah dirusak oleh orang sepertimu!" Sikap Nyonya Lina bahkan lebih agresif kepada Jesslyn. Jarinya menunjuk ke arah pintu sambil membentak dengan keras.Jesslyn mengatupkan bibirnya karena dimaki oleh Nyonya Lina. Wajahnya tampak dipenuhi kemarahan dan rasa malu. Jari-jarinya pun terkepal ketika dia berjalan keluar.Rena berdiri di depan Nyonya Lina, hanya menundukkan kepala, tidak berani berbicara."Katakan padaku! Siapa yang menyuruhmu pulang? Apa yang kamu lakukan di sini

Di pintu, Jesslyn agak terkejut dan sedikit kesal ketika melihat mereka keluar. "Bibi, kalau keluarga Bibi tidak bisa menampung Rena, biarkan Rena merayakan tahun baru di rumahku. Kebetulan rumahku sangat besar, aku juga tinggal sendirian, jadi rumahku sangat kosong. Tahun ini aku akan merayakan tahun baru bersamanya."Keluarga Jesslyn sudah pindah ke luar negeri sejak lama. Sementara itu, Jesslyn sejak kecil tidak disayang oleh orang tuanya. Dia sudah hidup sendiri sejak lama.Di dalam negeri dia memiliki sebuah apartemen besar yang biasanya diurus oleh seorang kepala pelayan. Ketika pulang, dia juga akan tinggal sendirian di sana.Kali ini, dia sepertinya pulang bersama Rena.Namun, sebelum kata-katanya selesai, Nyonya Lina langsung memotongnya, "Diam kamu! Ini urusan keluarga kami sendiri, apa urusannya dengan orang luar sepertimu? Aku belum berurusan denganmu! Apakah kamu yang membawa Rena pulang diam-diam? Cepat minggir! Kalau tidak, aku akan memanggil polisi untuk menangkapmu ata