Hanna menelan ludah, mencoba tersenyum tipis di hadapan Rudi.“Tidak, hanya kiriman biasa,” katanya berbohong, suaranya terdengar nyaris bergetar.Ia buru-buru menutup kotak itu dan berdiri. “Aku akan mau kembali ke kamar saja.”Rudi menatapnya sejenak, lalu mengangguk sopan. “Baik, Nona.”Begitu pria itu pergi, langkah Hanna berubah cepat. Ia naik ke lantai atas, masuk ke kamar, lalu mengunci pintu.Begitu punggungnya menyentuh pintu, napasnya langsung terengah —seolah baru saja lari dari sesuatu yang tak terlihat.Ia menatap lagi foto itu.Tatapan pria yang dilingkari merah di sudut gambar terasa menembus matanya, dingin dan penuh misteri.Hanna memutar foto itu, berulang kali memperhatikan tulisan di belakangnya.“Semua ini belum selesai.”Dan semakin ia membaca, semakin muncul satu pertanyaan di kepalanya, 'apa yang sebenarnya disembunyikan Rafael dariku?'Ponselnya bergetar.Pesan masuk. Dari Rafael.“Aku akan pulang agak malam. Jangan keluar rumah.”Ia menatap layar itu lama. Ta
Last Updated : 2025-11-11 Read more