Uap air hangat mengepul, memenuhi kamar mandi dengan kabut bersama aroma harum nan menggoda. Leonhard berdiri di tepi bak, matanya gelap membara menatap Lyra yang sudah berada di dalam bak mandi, tubuh Lyra tersamarkan oleh uap. "Leon," desis Lyra, serak dan penuh godaan. Lyra berdiri dari bak mandi, mempertontonkan tubuh polosnya pada suami yang masih berdiri mematung. "Tidak biasanya kau mengabaikanku. Mengapa hanya berdiam diri?" tanya Lyra, jemari lentik itu mempermainkan dada Leonhard. Leonhard terpana, melihat tubuh wanita yang selama ini ia rindukan. Iman pria manapun akan kendor jika melihat kemolekan tubuh Lyra. Tapi, sebagai sebagai suami yang baik, ia harus tahu kondisi istrinya. "Haaah!" Leonhard mendesah, memijat batang hidungnya. Kepalanya pening atas bawah, di atas cenat-cenut, di bawah berkedut dan pelan-pelan mengambang. "Lyra, aku bukan mengabaikanmu. Tapi, kau sedang mengandung. Dan benih yang tumbuh di dalam perutmu masih sangat rapuh. Aku ... Takut menyakitimu,
Last Updated : 2025-08-31 Read more