Suara derap sepatu baja bergema di sepanjang lorong istana Kekaisaran. Seorang pengawal dengan wajah pucat pasi membawa gulungan yang masih disegel. Ia berlutut di hadapan Kaisar Edmure. "Yang Mulia, sebuah surat penting."Edmure, duduk di singgasananya dengan jubah hitam berlapis emas, menatap pengawal itu dengan sorot tajam. Ia meraih gulungan itu, merobek segelnya, dan mulai membaca."Kepada Kaisar Edmure, pengkhianat berdarah Solenzia yang telah mencemari tahta leluhur—Aku, Lady Seraphina d’Asvelin, anak dari Kaisar Emeric Solenzia, menyatakan perang.Tak ada lagi negosiasi, tak ada lagi tunduk pada tirani.Kursi yang kau duduki hanyalah hasil perampasan kotor. Kini, atas nama leluhur Solenzia, akus bersumpah dengan darah orang tuaku, akan merebut kembali apa yang sudah keluargamu rampas. Bersiaplah, Edmure. Kau akan melihat api pemberontakan membakar singgasana yang keluargamu cemari dengan darah pengkhianat."Surat itu gemetar di tangan Edmure. Tubuhnya bergetar hebat. "Bera
Last Updated : 2025-09-10 Read more