Elang menelan ludah. Sorot matanya gelisah, seperti seseorang yang sedang mencari pijakan di lantai yang tiba-tiba menghilang.“Seline… tolong percaya padaku. Aku tidak berniat menyembunyikan ini darimu…” suaranya terdengar pecah di ujung kalimat.Seline menghela napas pelan. Bukan marah, justru sakit karena kecewa. “Tapi kau juga tidak jujur, Elang. Kalau aku tidak melihat foto itu, entah sampai kapan kau akan diam.”Elang tersentak. Kata-kata itu tepat sasaran.“Seline, dengar aku,” ucapnya, bersandar ke depan, seolah ingin mendekat tapi tidak berani menyentuhnya. “Ini mungkin terdengar mengada-ada. Tapi aku bersumpah, malam itu aku tidak ingat apa pun.”Seline menatapnya tanpa berkedip, menunggu.Elang menunduk sejenak, mengusap wajahnya dengan kedua tangan, lalu melanjutkan pelan, hampir putus asa.“Aku bangun dan… Karina ada di sampingku. Tanpa pakaian. Dan dia bilang kami melakukannya.”Ia mengangkat wajahnya, matanya tampak memohon. “Tapi aku tidak ingat satu detik pun. Aku tid
Last Updated : 2025-12-03 Read more