Hentakan kaki terdengar sangat buru-buru. Langkah lebar yang dipakai berlari membuat Reihan lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Pemuda itu berhenti, napasnya terengah, dia mengaturnya terlebih dahulu, sebelum akhirnya mulai berbicara. “Dokter, ada seseorang terkunci di dalam!” serunya dengan nada sedikit panik. Regal yang sedang mengobrol dengan Renata pun dibuat kaget sejenak. Tapi, setelah itu dia menyadari bahwa dirinya memang sengaja mengunci orang yang tinggal di rumahnya. Regal terkekeh pelan dan meminta Reihan untuk duduk terlebih dahulu. “Tenang! Aku memang sengaja menguncinya,” jawabnya. Reihan membelalak, dahinya berkerut, lalu kemudian berkata, “Kenapa dikunci? Dia berteriak padaku, ada yang mematuknya!” Regal yang awalnya terkekeh, kini matanya terbuka lebar. Namun, dia sedikit tidak percaya bahwa ada seseorang yang dipatuk di dalam kamar. Dia sendiri selalu memastikan agar kamar itu bersih dan bebas dari hewan liar setiap hari. “Tidak mungkin, Rei. Mana mungk
Last Updated : 2025-05-19 Read more