Anaya melangkah pelan mendekati tempat tidur, memastikan langkahnya tidak menimbulkan suara. Javier tertidur pulas, wajahnya tenang seolah tidak terjadi apa-apa sejak semalam. Rambutnya sedikit berantakan, dan dadanya naik turun perlahan. Anaya berdiri di sisi tempat tidur, memandang pria itu cukup lama. Senyuman lembut muncul di wajahnya. “Kak Javier…” bisiknya pelan, nyaris tidak terdengar. Tangannya terulur, mengusap lembut wajah Javier. Jemarinya menyentuh garis rahang pria itu, bergerak pelan ke pipi yang halus. “Wajahmu selalu saja terlihat luar biasa…” gumamnya. Dia benar-benar mengagumi setiap detail pada diri Javier, mulai dari matanya yang dalam, hidungnya yang tegas, hingga postur tubuhnya yang gagah dan memikat. Tidak heran banyak wanita terpikat padanya. Dan Anaya, dia sudah terlalu jauh jatuh cinta. Perlahan, Anaya mulai menunduk, lalu mengecup lembut pipi Javier.
Last Updated : 2025-08-04 Read more