"Beneran Kakak mau ke kantor polisi?" tanya Keya sambil melipat selimut Sheryn di pangkuannya.Liam yang tengah mengancingkan kemeja hanya mengangguk. "Aku janji sama diri sendiri, Ey... Kalau ada kesempatan bantu orang, aku nggak mau cuma komentar."Keya menatap suaminya lama. "Padahal dia yang nyuri uang aku dulu?""Justru itu. Kadang orang yang paling nyakitin kita... bisa jadi yang paling butuh tangan kita."Keya menunduk. Ia tahu, hati Liam memang seperti itu sejak dulu. Keras di luar, tapi lembut pada yang benar-benar terdesak.Liam mencium ubun-ubun istrinya. "Pergi duluh ya, Sayangku!""Ih, nyebelin!"Liam malah terkekeh dan menyambar bibir Keya dengan ciumannya sampai Keya kesulitan bernafas."Kak Liam,...!" Didorongnya tubuh Liam. Namun Liam yang sampai mundur selangkah, hanya terkekeh, lalu pergi."Yah,..""E, anak Ayah lagi makan ya?""Iya, Lam. Tapi aku suapin nggak mau, katanya makan sendiri. Nggak tahunya jadi belepotan begini," terang Bi Ira."Nak,.ni ,..Yah aem,.. Na
Terakhir Diperbarui : 2025-08-04 Baca selengkapnya