“Ada pekerjaan yang salah perhitungan sehingga harus revisi mendadak. Maaf, aku sampai tidak sadar kalau ponselku mati sehingga tidak sempat mengabari. Terlalu panik karena klien protes keras dengan rancanganku yang sedikit meleset dengan perhitungan asli.”“Jangan bicara asal, nanti benar-benar kejadian.” Jelita menoleh pada suaminya. Dia menghela napas panjang dan berdiri, mendekat ke arah Galih. Wanita itu mengendus kemeja yang dikenakan oleh lelaki itu. Aroma parfume yang manis, khas parfume wanita tercium samar dari sana. Seperti yang dia duga, aroma khas itu tercium saat Galih pulang terlambat dan tidak berkabar seperti beberapa waktu yang lalu.“Hari minggu kemarin, kamu pergi, mendadak ada pekerjaan. Hari ini, lembur lagi. Sibuk, sampai tidak sempat berkabar.” Jelita menatap wajah suaminya yang sejak tadi selalu menghindari beradu pandang dengan dirinya. “Sudah lah, Ney, aku lelah. Aku butuh istirahat setelah seharian bekerja.” Galih membalikkan badan, berjalan menuju pintu k
Last Updated : 2025-06-12 Read more