All Chapters of Diam-diam Menikahi Bos Besar: Chapter 61 - Chapter 70

Beberapa hari sudah Nyonya Mira dirawat di rumah sakit pasca operasi. Emily terus menemani tanpa meninggalkannya.Beberapa hari juga Felix selalu mondar-mandir ke rumah sakit itu. Dia mengantar makanan dan pakaian ganti untuk Emily. Sesekali Felix juga akan menemani Emily dan Nyonya Mira mengobrol.Kemudian pulang dengan membawa kotak nasi kosong beserta baju kotor milik Emily.Semua yang dilakukan Felix membuat Emily terharu dan sedikit demi sedikit mulai percaya akan perasaan yang dimiliki Felix untuknya.Pernah suatu malam, bahkan Felix menginap di sana. Meskipun Emily sudah mencegah, namun Felix memaksakan diri.Dia menemani Emily hingga tertidur.Felix menaruh tubuh Emily dengan pelan di atas sofa, mengenakan selimut tebal yang ia bawa dari rumah dan menjadikan pahanya sebagai bantal untuk Emily. Dia sendiri tertidur dengan posisi duduk bersandar di dinding sofa.Nyonya Mira melihat semua itu. Betapa sakit hatinya melihat gadis yang seharusnya menjadi tuan putri di keluarga Juwan

Akhirnya sekarang semua menjadi tidak canggung lagi. Nyonya Mira yang awalnya kurang menyukai Felix sekarang justru sangat menyukainya. Setelah fakta ini terungkap, hati ketiga orang ini menjadi lega. Emily lalu menarik tangan Felix dan mengajaknya ke dapur."Aku sudah selesai memasak. Sekarang bantu aku menyiapkan. Katanya kamu sudah lapar." Emily menunjuk masakan yang belum disiapkan di atas meja.“Siap, Nona cantik. Aku akan membantumu.” Felix mengangguk dan mulai membantu Emily menyiapkan masakan di atas meja.Makan malam mereka berjalan penuh kebahagiaan. Dan yang paling bahagia di sini adalah nyonya Mira. Dia tidak menyangka jika calon menantu idaman yang telah membuatnya menyerah itu kini benar-benar menjadi menantunya.____Malam telah tiba. Emily sudah selesai mengantar Nyonya Mira ke kamar.Malam ini dia memutuskan untuk menginap di sini dan akan pulang besok pagi saja.Lalu dia menghampiri Felix di ruangan dapur."Felix, apa Ken belum datang menjemputmu?""Aku memang ti

Lalu Kelvin terkejut luar biasa ketika mendengar jawaban Sekretaris Ken.“Baik, Tuan Lewis.”Otak Kelvin membeku.Apa lagi ini?Kelvin tidak sanggup untuk menebak-nebak. Dia segera berbalik dan masuk ke dalam mobilnya. Begitu dia duduk, dia segera mengambil ponselnya dan mencari tahu tentang Presdir Lewis di internet.Ada banyak potret Presdir Lewis yang diunggah dari Financial Times beberapa waktu yang lalu.Pria muda dengan ciri khas rambut sebahu berwarna Blonde itu tampak berdiri dengan anggun namun tegas. Sorot matanya teduh namun terlihat dingin.Fitur wajahnya…Kelvin memperhatikan dengan seksama.Setelah menyadari sesuatu, wajahnya tiba-tiba memucat.Dia hampir tidak percaya sampai berulang kali memperbesar foto itu.Sialan!Dia baru sadar jika ternyata Felix Widjaja adalah satu orang yang sama dengan Presdir Lewis.Pantas saja dia tidak pernah bersikeras meminta haknya pada ayahnya.Padahal jelas-jelas ayahnya terus mendesak Kakek Widjaja untuk menyerahkan Perusahaan Widjaja

"Kalau aku memberitahumu, apa kamu akan percaya?” “Kelvin, kamu terlalu membenciku. Kamu tidak pernah memberiku kesempatan untuk bicara sedikitpun. Lagipula, sekarang aku sudah melupakan soal itu. Jadi sekarang, tidak perlu dibahas lagi."Perasaan Kelvin semakin merasa bersalah, "Emily, aku tahu aku salah, tapi aku sudah menyadarinya sekarang. Bisakah kita kembali seperti dulu lagi? Aku berjanji akan mempercayaimu kali ini."Emily seketika mendongak. "Kamu bicara apa?""Ya. Aku masih begitu mencintaimu. Aku tidak bisa melupakanmu. Bisakah kamu kembali bersamaku? Kali ini, Aku akan menjagamu dengan hidupku."Emily kembali tertawa pahit."Apa kamu salah minum obat? Aku sudah menikah, kamu sebentar lagi juga akan menikah. Itu tidak mungkin, Kelvin. Kamu jangan gila, ya!""Kamu bisa bercerai dari Felix. Aku akan membantumu untuk mengurusnya."Entah kenapa, Emily sangat tidak menyukai perkataan Kelvin ini. "Ini bukan hal penting yang perlu kita bahas. Jadi aku permisi." Emily ingin melan

Alika sempat berpikir jika saja dia yang punya kesempatan untuk menjadi istri Felix Widjaja, mungkin dia akan menjadi wanita yang paling beruntung di dunia ini.Ketika memikirkan itu Alika tersenyum pahit. Bisa mendapatkan posisi seperti ini saja dia patut bersyukur. Impian menjadi istri Kelvin saja sudah banyak menyita waktu dan otaknya. Jika bukan karena dia harus berjuang dengan cara licik, mungkin dia tidak akan sampai di titik sekarang ini.Tidak tidak. Felix Widjaja adalah Presiden Lewis. Presiden Lewis adalah orang yang memiliki hutang budi pada ibunya. Jika dia bisa memiliki kesempatan untuk mengungkit hal ini, maka dia bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjalin hubungan baik dengan Presiden Lewis.Menjadi tunangan Kelvin dan memiliki hubungan baik dengan Presiden Lewis, tentu itu akan membuatnya menjadi wanita terhormat di ibukota ini. Saat dia sedang tersenyum dengan kebanggaannya ini, dia mendengar langkah banyak kaki dari arah tangga.Saat dia menoleh, dia melihat be