Ririn mengaktifkan kembali handphonenya setelah dua malam di rumah sang ibu. Tanpa berisiknya benda itu, dunianya terasa lebih tenang. Namun, Ririn juga risau kalau ada pesan dari sahabatnya. Baru saja mengaktifkan benda pipih itu, rentetan pesan muncul di aplikasi hijaunya. Pesan dari Senja hanya dua, sementara suami dan mertuanya mengirimkan pesan lebih dari sepuluh. Hal pertama yang dilakukan Ririn justru membaca pesan dari sahabatnya, Senja. Dia sebenarnya malas membaca pesan dari suami, apalagi mertuanya. Ririn yakin semua hanya Omelan atau bahkan cacian. Rasanya muak membaca segala sumpah serapah mereka berdua. [Kamu dimana, Rin? Pulang ke rumah ibu ya? [Kalau ada waktu main ke rumah, Rin. Kita rujakan bareng] Ririn tersenyum membaca pesan santai dari Senja. Tak membuang waktu, dia menjawab dua pertanyaan itu dengan sekali balasan. [Iya, Ja. Aku sudah dua hari di rumah ibu. Ini hari ketiga, InsyaAllah nanti sore pulang. Nanti kalau senggang aku ke sana ya, Ja. Aku juga mau
Terakhir Diperbarui : 2025-07-31 Baca selengkapnya