Sejenak adrenalin membeku di pembuluhnya, lalu tubuhnya bergerak sendiri. Kue tart dan buket bunga di tangan kanannya terlepas, jatuh ke tanah, sementara kotak perhiasan ia masukkan cepat ke saku dalam jas. Penyerang pertama menusukkan pisau ke arah perut, dan Nio berputar, gerakan refleks yang terasa sangat dikenal, seolah tertanam di sumsum tulangnya menangkis pergelangan pria itu dengan siku, lalu menekuknya ke luar. Pisau terlepas, jatuh berkilat di aspal. Sebuah dengusan sakit terdengar sebelum pria itu dihantam lutut Nio tepat di ulu hati dan ambruk tak sadarkan diri. Hampir bersamaan, penyerang kedua datang dengan ayunan tongkat logam. Nio merendah ke samping, meraih tongkat, memanfaatkan momentum lawan tongkat terentak lepas dari tangan pemiliknya, lalu kembali menghantam pelipis si pemilik sendiri. Tubuhnya terjerembap menimpa teman yang sudah tumbang. Penyerang ketiga, lebih tinggi dan berotot, tampak gentar sekejap namun seger
Huling Na-update : 2025-07-08 Magbasa pa