Nenek Lina tersenyum, garis-garis halus di wajahnya memancarkan ketulusan. “Kau telah tumbuh, Nio. Kau bukan hanya lelaki kuat, tapi juga berhati besar. Pergilah, dan pulanglah. Tapi jaga dirimu. Dunia di luar sana tidak mudah.”“Aku akan pastikan aku pulang. Kali ini, untuk selamanya.” Nio memeluk nenek itu pelan, seolah takut hembusannya menyakitinya.Dari kejauhan, Ruby melambai sambil tertawa kecil, “Nio! Lihat, dia mau ikut pulang!”Nio melangkah perlahan menghampiri Ruby yang masih duduk bersila di atas rumput, tertawa kecil saat anak anjing itu menjilat-jilat tangannya tanpa henti. Wajah Ruby bersinar oleh sinar matahari pagi, dengan mata yang memancarkan kebahagiaan sederhana. Melihat pemandangan itu, Nio merasa dadanya menghangat."Kelihatannya kalian cocok," ucap Nio sambil berjongkok di samping Ruby.Ruby menoleh, tersenyum cerah. "Dia manis sekali. Kamu lihat, dia seperti tak mau aku berhenti mengelus kepalanya."Anak
Terakhir Diperbarui : 2025-08-07 Baca selengkapnya