"Rio." Ayu kembali menarik tangannya dari cekalan Rio. Namun, pria itu lagi-lagi mengeratkan genggamannya, seolah tidak ingin melepaskan. Ayu meringis sedikit karena merasa nyeri atas genggaman Rio. “Kita harus bicara, Ayu. Tolong,” ucap Rio dengan suara penuh tekanan, “Aku … aku mau jelasin semuanya. Tentang malam itu. Tentang aku dan Vina.” Ayu memalingkan wajahnya, tatapan matanya tajam. “Aku nggak mau dengar. Karena nggak ada yang perlu dijelasin lagi,” desisnya tajam. “Tapi ini penting, Ayu!” Rio bersikeras, “Malam itu ... itu semua enggak seperti yang kamu pikir!" "Iya, aku salah, tapi itu … itu bukan sepenuhnya salahku!” ucap Rio dengan sorot mata penyesalan. Ayu mendesis pelan, hatinya mulai panas. “Vina terus ngejar aku, Yu. Dia yang datang ke apartemenku malam itu, dia yang nyentuh aku lebih dulu, dia yang terus maksa deket. Aku nggak pernah niat, aku ....” Rio terhenti, napasnya berat. Ayu menatapnya dengan pandangan kosong sesaat lalu menggeleng pelan. “Aku nggak p
Last Updated : 2025-06-22 Read more