Ayu terkesiap, matanya membulat mendengar perkataan Ashraf, yang menggema di antara dinding keramik kamar mandi yang dingin. Uap dari pancuran yang baru saja dimatikan masih memenuhi ruangan, menciptakan kabut tipis yang menyelimuti cermin berbingkai perak. Ia menggeleng pelan, "Tidak, Ashraf, aku kurang berkenan. Aku sedang lelah," ujarnya menolak, suaranya sedikit bergetar. Ashraf mendekat, langkahnya mantap di atas lantai marmer yang basah. Ia berhenti tepat di hadapan Ayu, aroma sabun lavender yang lembut menguar dari tubuhnya. "Mengapa, Sayang? Mengapa kau kembali menggunakan nama? Bukankah kau berjanji akan memanggilku dengan panggilan mesra?" tanyanya, sorot matanya lekat menatap manik mata sang istri, mencari jawaban di kedalamannya. Ayu tampak gelisah. Butiran air masih menempel di bulu matanya, membuatnya semakin terlihat rapuh. "Maaf, aku nggak sengaja. Lagi pula, ini bukan sepenuhnya kesalahanku, Hon. Aku menjadi salah tingkah karena kau membuatku gugup," ujarnya, suarany
Last Updated : 2025-08-06 Read more