Mia tersenyum penuh arti saat Ashraf bersiap meminum kopi yang ia bawa. Namun, senyumnya seketika memudar saat Ashraf menjauhkan cangkir kopi dari mulutnya. Ia langsung menatap Ashraf dengan bingung, tapi segera ia menetralkan tatapannya. "Ada apa, Pak?" "Kenapa kamu masih di sini? Jika sudah cepat keluar," ucap Ashraf sambil menatap Mia dengan tatapannya tidak suka. "Maaf, Pak. Tapi saya diminta oleh Pak Heru untuk menjelaskan laporan tadi," jawab Mia dengan percaya diri. "Kalau begitu cepat, jelaskan," ucap Ashraf tegas sambil meminum kopi di tangannya. Mia tersenyum tipis, senyum penuh arti. Ia lalu mulai berbicara tentang laporan itu, tapi pikirannya sudah melayang ke efek obat. Ia tahu, dalam beberapa menit, Ashraf akan mulai merasa pusing. Sementara itu, Ashraf mencoba berkonsentrasi. Tapi tiba-tiba, kepalanya terasa berat. Pandangannya mulai kabur, seperti ada kabut yang menyelimuti mata. "Apa ini?" gumamnya pelan, memegang kepalanya yang terasa berat. Mia berpura-pura
Last Updated : 2025-08-08 Read more