"Aku memilihmu karena..." Ethan pun melihatnya, dalam, penuh arti.“Hem,” kepala Bella dimiringkan, menanti sebuah jawaban yang menggantung.“What… Ethan?” tagih Bella, suaranya ditekan, hingga terdengar seperti—kurang sabar.Ethan menarik smirknya, "Itu karena… kamu berani mengumpat di depanku," jawab Ethan asal. Bella menautkan kedua alisnya. “Hanya itu? Gila,” pupus sudah rasa percaya diri Bella, kedua bahuku diturunkan."Ya. Itu karena kamu tidak memandangku seperti mereka memandangku,”“Mereka… siapa?” sahut Bella cepat.Ia terdiam sejenak, lalu tangannya bergerak naik, membelai pipi Bella dengan ibu jarinya. "Kamu belum menyadarinya, Bella?”Gadis itu terdiam, ia tidak menyela.“Di balik kemarahanmu, kamu hanya menyembunyikan sebuah luka. Kita berdua adalah orang yang sedang bertahan hidup, dengan cara kita masing-masing."Bella terpaku. Sentuhan itu terasa berbeda—tidak ada aura mengancam, hanya ada keheningan yang intim. "Ngomong apaan sih kamu? Aku nggak ngerti deh," bis
Last Updated : 2025-12-19 Read more