Bella merasakan darahnya berdesir karena marah dan gugup. Senyum tipis dan licik di wajah Ethan seperti menyatakan bahwa pria itu memegang kendali penuh atas dirinya, seperti pion dalam permainan catur.“Aku sudah bilang, aku tidak mau tahu urusanmu yang lain!” desis Bella, menatap mata tajam Ethan tanpa gentar. Ethan melangkah mendekat lagi, meniadakan jarak di antara mereka. Kehangatan tubuh Bella, yang ia rasakan melalui seragam OB-nya, dan aroma karbol samar yang masih tercium di balik parfum manisnya, memicu naluri kepemilikannya.“Aku tahu kau tidak ingin tahu,” bisik Ethan, suaranya dalam dan pelan, hanya untuk didengar Bella. “Tapi aku ingin tahu. Apa pun yang membuat kekasihku harus menyelinap keluar saat jam kerja, mengganti seragam, dan kembali dengan napas terengah-engah, itu adalah urusanku.”Bella memejamkan mata sesaat, frustasi. “Aku bukan kekasihmu, Ethan. Aku adalah orang yang kau bayar. Batasan kita jelas, dan itu tidak termasuk mencampuri urusan pribadiku.”
Last Updated : 2025-12-09 Read more