*** “Aku... aku bukan meragukanmu, Ethan,” katanya pelan. “Hanya saja… di masa lalu, mungkin saja kamu terlena dengan kisah cinta remaja. Perasaan manusia itu, mudah berubah, sulit ditebak, dan—”Belum sempat ia melanjutkan, bibir Ethan sudah menutup kata-katanya. Ciuman itu datang begitu mendadak, membuat Sekar terdiam, napasnya tercekat. Hangat dan lembut, tapi penuh tekanan emosional yang seolah ingin meyakinkannya tanpa perlu kata. Ethan menahannya di sana, sampai ia benar-benar merasakan getar tubuh Sekar yang perlahan melemah.Saat ia melepaskannya, Sekar hanya bisa menatap, matanya sedikit basah, bukan karena tangis, tapi karena bingung harus berkata apa.“Sayang…” Ethan berbisik, suaranya serak karena menahan perasaan. “Perasaanku, hatiku hanya satu. Aku nggak bisa membaginya.”Ia menyentuh pipi Sekar, ibu jarinya mengusap lembut kulitnya yang dingin.“Dengar ya, tentang masa laluku dengan Eva… itu bukan cinta. Itu cuma—” Ethan menarik napas pelan, mencari kata yang tepat, “—
Terakhir Diperbarui : 2025-10-20 Baca selengkapnya