***“Ethan…” bisik Sekar, hampir tanpa suara, seolah takut jika angin pun bisa mencuri kerahasiaan hatinya.Pria itu menoleh. Senyum lembut terlukis di wajahnya, senyum yang jarang sekali Sekar lihat sebelumnya. Angin sore di kebun teh menerbangkan rambutnya, beberapa helai jatuh di wajah Sekar. Ethan mengangkat tangannya, menyibakkan rambut itu dengan hati-hati.“Ya, ada apa?” tanyanya pelan. Suaranya hangat, seakan menenangkan luka-luka lama yang masih tersisa di hati Sekar.Sekar membeku. Dadanya bergemuruh hebat. Entah kenapa, dalam waktu singkat, semua kebencian, semua keraguan yang ia bangun di antara mereka seperti runtuh. Hatinya luluh begitu saja. Ia tidak bisa berpura-pura, tidak bisa menyangkal kenyamanan yang tiba-tiba muncul ketika bersama pria itu.Ia menelan ludah. Bibirnya gemetar saat mengucapkannya.“Selamat ulang tahun… dan tetap bahagia, ya,” katanya tulus, suaranya bergetar, namun jujur.Ethan menatapnya sejenak, seperti terdiam. Lalu, ia mengangguk. Senyumnya sem
Last Updated : 2025-08-24 Read more